Mahasiswa itu bernama Mohammad Kasim Arifin, seorang pria kelahiran tahun 1938 asal Langsa, Aceh Timur. Sosok tersebut diketahui menjadi seorang mahasiswa di Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB).
Tepatnya pada tahun 1964, Kasim kemudian mendapat penugasan Pengerahan Tenaga Mahasiswa, cikal bakal program yang saat ini lebih dikenal dengan istilah KKN.
Pada saat itu Kasim dikirim ke Waimital, sebuah desa di Pulau Seram, Maluku, guna mengemban tugas memperkenalkan program Panca Usaha Tani.
Rencana awal, Kasim yang seharusnya berlangsung selama beberapa bulan saja, ternyata berubah menjadi awal perjalanan hidup yang panjang baginya.
Terlalu larut dalam pengabdian yang dia lakukan, Kasim ternyata menjalani 15 tahun hidupnya di Waimital.
