Mohammad Kasim Arifin, Mahasiswa IPB yang Dikira Hilang karena Jalani KKN 15 Tahun

Bertemu dengan sebuah keluarga petani miskin, hati nurani Kasim pada akhirnya terketuk untuk mencurahkan semua pengetahuan dan ilmu yang ia dapat selama menimba ilmu di IPB untuk masyarakat setempat.

Pada akhirnya, Kasim meninggalkan identitasnya sebagai mahasiswa dan Kasim lebih memilih menjalani kehidupan sebagai seorang pria petani dengan keseharian memakai sandal jepit dan baju lusuh.

Setiap harinya ia berjalan sejauh puluhan kilometer bersama para petani setempat menuju sawah.

Kasim membantu masyarakat desa Waimital untuk menjadi petani yang mandiri. Ia bersama warga setempat membuka akses jalan desa, membangun sawah-sawah baru, membuat irigasi, dan semua itu Kasim lakukan tanpa bantuan dari pemerintah.

Berkat tekad dan keseriusannya membangun wilayah Waimital, Kasim begitu dihormati oleh masyarakat setempat kala itu, dirinya digambarkan sebagai sosok yang menghargai kesederhanaan, kedermawanan, dan memiliki tutur kata yang lembut.

Leave a Comment