Oleh : Syarif Thayib
Saya prihatin melihat teman-teman sebaya, bahkan adik-adik yunior saya sudah tidak berani lagi makan jeroan.
Mereka juga menghindari iwak cumi, camilan melinjo, makan makanan bersantan, manis dll.
Alasan merekapun beragam: takut asam urat kambuh, kolesterol tinggi, tensi darah mudah naik, pankreas bermasalah dst.
Alhamdulillah sampai sekarang saya masih sering menikmati makanan di atas.
Terakhir, saya makan meriah dengan menu jeroan, kepala kambing berikut otaknya bersama KH. Imam Hambali, Rektor UPN, dan beberapa dosen UINSA di Ponpes Al Jihad Surabaya 28/5 lalu.
Saya ingin seperti Romo KH. M. Chusaini Ilyas Mojokerto. Meski usianya memasuki kepala 9, tetap lahap dan aman makan otak kambing, sapi, plus jeroan.
Sampai sekarang beliau berjalan tanpa tongkat, bisa bergerak lincah dari duduk bersila tanpa bantuan. Bahkan tetap semangat berdiri saat menyanyikan lagu Indonesia Raya, Syukur, dan Hymne Pesantren Al Jihad.
Resep sehat RomoKyai tentu sulit ditiru. Bisa jadi faktor genetiknya lebih dominan. Abahnya beliau (KH. Ilyas) wafat di usia 140 tahun dan awet sehat.
Lalu apa ikhtiar kita untuk panjang umur dan awet sehat?