Menu

Mode Gelap

KELAKAR · 20 Apr 2020 09:12 WIB ·

Milenial dan Pilkada 2020


Milenial dan Pilkada 2020 Perbesar

Pengaruh Milenial

Pada hakikatnya berbagai insan politik sudah mulai menyadari kekuatan dari para kaum generasi milenial ini. Dalam survey opini publik yang dilakukan di Sidoarjo pada bulan Februari 2020 kemarin, terlihat bahwa generasi milenial (23 – 40 tahun) di Sidoarjo hampir lebih dari setengah nya (49,5%) sudah menentukan pilihan politiknya atas calon-calon kepala daerah, yang kemungkinan akan bertarung pada kontestasi Pilkada di Sidoarjo yang baru akan diselenggarakan di bulan September 2020 nanti. Gambaran tingkat partisipasi yang cukup baik dari generasi milenial ini menunjukan bahwa mereka merupakan kalangan orang-orang yang sudah sangat melek akan berbagai arus informasi politik di wilayahnya.

Partisipasi dari milenial ini bahkan cenderung sudah mendekati masyarakat yang masuk kedalam generasi x (40 – 54 tahun) atau sering dikatikan dengan masyarakat yang cenderung cukup aktif berpartisipasi dalam gelar kegiatan-kegiatan politik (tidak hanya menjadi target suara melainkan juga turut aktif ikut serta dalam kegiatan politik yang ada). Melihat gambaran partisipasi mereka ini tentu kekuatan dari generasi milenial rasanya sudah tidak bisa dianggap lagi sebagai seorang anak bawang yang tidak mengerti apa itu politik. Bahkan ketika menengok pada pemilihan umum tahun 2019 kemarin, tidak sedikit para stakeholder politik ini mulai menggandeng para kaum milenial untuk mulai berpartisipasi dalam politik aktif, seperti membentuk berbagai gerakan milenial yang memberikan dukungan secara terbuka dan berupaya untuk menarik dukungan dari kelompok milenial lainnya.

Disamping partisipasi dari milenial yang semakin menguat dalam gelaran kontestasi politik yang ada, pola perilaku milenial ini banyak sedikitnya turut pula mempengaruhi bagaimana perilaku stakeholder politik dalam melakukan aktivitas- aktivitas politik seperti sosialisasi hingga komunikasi. Salah satu hal paling sederhana yang dapat dilihat adalah bagaimana KPUD Sidoarjo pada tahun 2019 lalu, sangat aktif mengkampanyekan kepada masyarakat untuk datang ke TPS melalui media sosial seperti Instagram. Temuan penelitian Indekstat pada Februari 2020 di Kabupaten Sidoarjo adalah bahwa 64,2 % masyarakat sangat aktif menggunakan internet. Bahkan angka ini melebihi akses informasi mereka terhadap media cetak yang mencapai 20 % dan radio 15,3 %.

Selain akses internet yang sudah mulai digunakan, masyarakat sangat aktif menggunakan berbagai platform media sosial seperti Whatsapp (98,2%), Youtube (72,3%), dan Facebook (63,8%). Pola perilaku masyarakat dalam mengakses berbagai informasi ini sudah tidak lagi terklaster terhadap kategori milenial saja, melainkan telah secara keseluruhan masyarakat di Sidoarjo mulai mengkonsumsi informasi berdasarkan media sosial. Bahkan dari beberapa aktivitas kampanye politik yang dilakukan oleh seorang kandidat, media sosial adalah cara yang mereka lakukan untuk dapat mengetahui dan meyakini pilihan politik yang akan diambil. Hal ini tentu menggambarkan bahwa masyarakat di Sidoarjo tidak lagi menunggu arahan mulai mempelajari informasi mengenai seorang kandidat politik.

Dampak kecil yang ditimbulkan oleh berbagai inovasi global yang dimotori oleh kaum milenial ini, tentu sudah merubah banyak pola komunikasi dan pembahasan mengenai arus informasi yang ada di wilayah mereka. Selain dengan perubahan perilaku masyarakat dalam mengakses informasi isu-isu politik, generasi milenial ini dengan sikap kritisnya cenderung cukup aktif dalam menyuarakan berbagai pendapat dan pandangannya terhadap sebuah isu yang sedang marak. Menariknya, penyampaian pandangan kritis ini terjadi justru di ranah media sosial dan begitu sangat cepat proses komunikasi dua arah antar sesama milenial. Hal ini berdampak terhadap informasi- informasi lokal yang akan viral di media sosial dipenuhi dengan pembahasan kritis dan membangun, dan biasanya diarahkan sebagai pesan terselubung terhadap para kandidat/calon kepala daerah yang akan bertarung.

Perubahan-perubahan kecil ini tidak bisa dianggap sebelah mata oleh stakeholder politik. Maka, setiap stakeholder politik yang akan bertarung pada kontestasi Pilkada 2020 September nanti, sudah tidak bisa hanya mengandalkan cara- cara konvensional seperti mengharapkan patron tokoh, kampanye di muka umum tanpa memiliki gagasan kuat hingga mengandalkan money politic. Arena pertarungan kedepannya, akan lebih menarik dan penuh inovasi dalam strategi komunikasi penyampaian gagasan politik. Bahkan, kasus korupsi yang menjerat Bupati Petahana Sidoarjo di awal tahun 2020 ini, membuat sebanyak 94,1% masyarakat menginginkan pemimpin yang jujur dan bersih dari korupsi.

Terjadinya pergeseran pola perilaku pemilih di masyarakat menjadi catatan penting bagi stakeholder politik. Dampak dari era globalisasi yang di motori oleh milenial, tanpa disadari sudah masuk kedalam kehidupan sehari-hari bagi generasi sebelumnya (non–milenial). Penulis menyebut bahwa nahkoda ‘kapal perubahan’ politik ini adalah para kaum milenial. ‘Diam tapi pasti’, pergerakan milenial dan sepercik aktivitas mereka mampu membawa dampak yang signifikan dalam arena pertarungan politik. Oleh karena itu, saya sangat meyakini bahwa setiap calon kepala daerah yang akan bertarung didalam arena Pilkada Sidoarjo nanti, akan menampilkan bentuk kampanye yang atraktif dan kreatif yang sarat dengan gagasan inovatif yang membangun.

*Penulis Adalah Peneliti Indekstat Indonesia

Tulisan ini adalah kiriman dari pembaca, isi tulisan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis.

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

12 Pelajar Asal Madura Berhasil Lulus di Universitas Al Ahgaf Tarim, Berikut Kesan dan Pengalamannya

1 June 2024 - 12:38 WIB

BURUNG GOSONG KAKI MERAH DARI SAOBI, MADURA

12 May 2024 - 06:26 WIB

BELANGKAS YANG SETIA: JAGALAH KESETIAANNYA

12 May 2024 - 06:20 WIB

Kakatua Jambul Kuning (Cacatua sulphure Abboti) : Satwa Endemik Pulau Masakambing – Sumenep Yang Kini Tercancam Punah

21 March 2024 - 12:39 WIB

Kerupuk Teripang ‘Rung-terung’ dan ‘blonyo’: Sisa Kearifan Tradisional Madura?

6 March 2024 - 07:58 WIB

Potensi Keracunan Makanan Pada Saat Udara Panas dan Perlindungan Pada Anak-anak Sekolah

9 October 2023 - 13:13 WIB

Trending di KELAKAR