Sedangkan Jeff Bezos, perusahaannya (Amazon) konon pernah diselamatkan dari kebangkrutan oleh sang Ayah, Bezos Sr.
Di kalangan cendikiawan (baca: ulama) juga demikian, mereka kebanyakan terlahir dari orang-orang ‘alim (berilmu tinggi).
Gus Dur misalnya, presiden RI keempat ini sejak lahir memiliki Trah langka.
Ayahnya, KH. Abdul Wahid adalah anggota BPUPKI, Menteri Agama RI pertama, Pahlawan Nasional.
Kakeknya dari jalur Ayah adalah Hadratussyeikh KH. M. Hasyim Asy’ari, pendiri Ormas terbesar dunia Nahdlatul Ulama, pencetus Resolusi Jihad 1945, dan Pahlawan Nasional.
Ibunya Gus Dur adalah BuNyai Hj. Solichah binti KH. Bisri Syansuri, Rais Aam PBNU, pendiri Ma’had Denanyar.
Singkat kata, orang-orang besar mewarisi kebesaran nama orang tuanya.
Lalu bagaimana dengan ulama besar yang terlahir dari orang-orang tua biasa?
Atau bagaimana caranya agar orang awam seperti kita bisa melahirkan semisal anak ajaib yang secara mengejutkan terpilih langsung oleh >85jt rakyat menjadi Presiden RI ketujuh, dua periode?
Jawabannya ada pada salah satu bait pigora di atas, yang kalau diterjemahkan secara bebas adalah:
“Barangsiapa yang menginginkan kehormatan bukan karena keturunan, dan meraih prestasi bukan dari KKN (kekuasaan), maka jauhilah maksiat..”
Pada bait lain disebutkan: “Barangsiapa yang rezekinya tersendat-sendat (lambat), segeralah perbanyak istighfar.”
Wallahu a’lam.. 🙏🏻
*syarifthayib @Tanggul Jember, 14 Sawwal 1443 H.