SURABAYA, lingkarjatim.com – Kisruh mengenai Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) yang mencuatkan wacana penggunaan hak interpelasi oleh Fraksi Partai Golkar DPRD Surabaya kepada Walikota Surabaya Tri Rismaharini berakhir dengan kata damai.
Polemik soal Stadion GBT bermula saat kunjungan Menpora Zainuddin Amali ke stadion kebanggaan arek-arek Suroboyo itu pada Minggu (3/11/2019) lalu.
Ketika itu, Zainuddin Amali batal masuk karena stadion terkunci.
Kehadiran Zainuddin sendiri untuk mengecek fasilitas di Stadion GBT yang bakal menjadi salah satu venue untuk Piala Dunia U-20 pada 2021 mendatang.
Kejadian itu membuat Fraksi Partai Golkar memunculkan wacana penggunaan hak interpelasi kepada Risma. Untuk diketahui, Zainudin Amali merupakan pimpinan Partai Golkar baik di Jawa Timur maupun di pusat.
Para pihak yang sempat miskomunikasi itu dipertemukan Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono di ruangannya, Jumat (8/11/2019).
Mereka, antara lain, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Surabaya Afghani, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dispora Edi Santoso, Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Surabaya Arif Fathoni, dan Anggota Fraksi Agung Prasodjo.
Musyawarah itu difasilitasi pimpinan DPRD Surabaya, yaitu ketua Adi Sutarwijono, Wakil Ketua Laila Mufidah, AH Thony, dan Reni Astuti.
“Hari ini kita duduk bersama, bicara dari hati ke hati, merajut saling pengertian dan memahami peristiwa tersebut. Semuanya saling legowo. Kesimpulannya, ke depan, kita semua harus saling meningkatkan koordinasi, supaya miskomunikasi dan miskoordinasi tidak terulang lagi,” ujar Awi, sapaan Adi Sutarwijono.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya ini bersyukur polemik yang sempat ramai di media massa akhirnya bisa diselesaikan dengan jalan musyawarah.
“Jalan ini yang memang dianjurkan oleh Tata Tertib DPRD Surabaya. Model musyawarah seperti ini juga sesuai corak kepribadian bangsa kita yang Pancasilais,” ujar mantan Jurnalis itu menambahkan.
Ia mengatakan, musyawarah antarpihak yang sempat miskomunikasi hari ini menjadi momentum untuk memperkuat kekompakan seluruh jajaran di Surabaya dalam menyambut Piala Dunia U-20 pada 2021 mendatang.
Kata Awi, DPRD bersama Pemkot Surabaya bertekad untuk menggolkan Kota Pahlawan sebagai salah satu tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2021.
Stadion GBT memang menjadi salah satu kandidat untuk digunakan sebagai venue pertandingan pada Piala Dunia U-20 2021 mendatang.
Menurutnya, semua pihak ingin Surabaya sukses menjadi tuan rumah event dunia.
“Masyarakat Surabaya dan para pencinta sepak bola pasti bangga melihat Surabaya semakin menjadi kota berkelas internasional dan bisa membawa harum nama bangsa di pentas dunia,” ujar dia.
Sebelumnya, Fraksi Golkar DPRD Kota Surabaya berencana mengajukan hak interpelasi terhadap Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Hal itu disampaikan Agoeng Prasodjo, anggota Fraksi Partai Golkar.
Ia menyebut bahwa Pemkot Surabaya harus tahu bahwa Menpora datang bukan kepentingan pribadi, tapi kepentingan bangsa Indonesia. (Eddy Aryo)