SURABAYA – Lingkarjatim.com,- Kegiatan belajar mengajar di SDN Dr. Soetomo V Surabaya terganggu, setelah mengalami kebakaran pada Minggu malam, 3 September 2023. Akibatnya, ribuan pelajar di sekolah tersebut harus belajar via daring atau online.
“Tiga ruangan kelas 6 belum bisa dialiri listrik, sehingga untuk kegiatan belajar mengajar secara langsung ditiadakan. Para siswa terpaksa harus belajar dari rumah masing-masing melalui daring,” kata Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Yusuf Masruh, Selasa, 5 September 2023.
Yusuf mangaku turut prihatin atas terjadinya kebakaran di SDN Dr. Soetomo V pada kemarin malam. Akibat peristiwa tersebut, Yusuf mengaku telah koordinasi dengan kepala sekolah untuk menyusun rencana agar kegiatan belajar mengajar bisa tetap berjalan.
“Para orang tua tidak usah khawatir, soalnya kemarin alhamdulillah berkas seperti rapor, buku induk, itu tidak ada yang terkena. Dan itu sudah kami backup di digital, kan sudah ada rapor online, identitas anak, dan orang tua sudah ada diamankan di aplikasi,” katanya.
Oleh karena itu, Yusuf meminta kepada kepala SDN Dr. Soetomo V untuk menyiapkan skema belajar daring secara bergiliran. Tujuannya, agar siswa kelas 6 SD yang kelasnya terdampak tidak sampai tertinggal materi pelajaran.
Yusuf memastikan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan segera memperbaiki ruang kelas yang terdampak kebakaran. Agar ruang kelas tersebut bisa segera digunakan kembali untuk kegiatan belajar tatap muka. “Atapnya saja yang kena, alhamdulillah saya cek kemarin malam dindingnya masih kuat. Itu kan bangunan lama, sehingga nanti itu nuansa lama rasa baru, diupayakan 3 bulan sudah selesai pengerjaanya,” ujarnya.
Ia mengimbau kepada seluruh sekolah di Kota Surabaya untuk waspada dan rutin melakukan pengecekan beban dan panel listrik. Sebab, di bulan september adalah puncaknya musim kemarau, maka akan rawan terjadi kebakaran. “Beban muatan watt-nya itu dicek, soalnya kan kadang sekolah itu nambah komputer, nah itu bisa dikoordinasikan kepada teman-teman PLN,” katanya.
Sementara itu, Kepala SDN Dr. Soetomo V Sutrisno mengatakan, imbas kebakaran tersebut membuat sekitar 1.100 siswanya tidak bisa mengikuti belajar mengajar secara langsung di awal pekan bulan ini. Sebab, aliran listrik yang biasa digunakan untuk beraktivitas di sekolah masih belum bisa berjalan normal.
Sutrisno menerangkan, karena listrik mati sementara, sembari menunggu perbaikan para siswa SDN Dr. Soetomo V menjalani belajar mengajar melalui daring. “Jam 3 tadi, sebelum subuh saya mendapat informasi dari PLN, bahawa PLN nggak berani menyalakan lampu listriknya, sehingga kondisi sekolah mati semua gelap, panas, dan sebagainya. Dari hal itu, saya berani putuskan kebijakan bahwa semuanya daring,” kata Sutrisno.
Sutrisno mengaku telah menggelar rapat koordinasi bersama para guru SDN Dr. Soetomo V, untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara daring sampai listrik diperbaiki. Ia memastikan kegiatan belajar mengajar sudah bisa dilaksanakan kembali di sekolah pada Selasa, 5 September 2023.
Sutrisno menjelaskan, bangunan yang digunakan untuk belajar mengajar siswa kelas 6, totalnya ada 8 ruangan kelas. Sementara itu, bangunan yang terdampak kebakaran kemarin malam ada 3 ruangan kelas, diantaranya ruang kelas 6 A, 6 B, dan 6 C. Sedangkan kelas lainnya, masih dinyatakan aman digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.
Karena 3 ruang kelas tidak bisa dipakai untuk kegiatan belajar mengajar, Sutrisno berinisiatif untuk membagi jadwal masuk khusus siswa kelas 6. “Nah, kelas 6 itu kan 8 ruang, 8 rombel (rombongan belajar). Nanti, misalnya selasa besok itu 4 rombel daring, yang 4 (rombel) lainnya di sekolah. Rabunya giliran, siapa yang daring siapa yang luring,” katanya.
Sutrisno mengungkapkan, si jago merah tak sampai melahap dokumen-dokumen penting yang ada di dalam ruangan kelas tersebut. Kerusakan hanya pada bagian atap ruang kelas, sedangkan benda-benda yang ada di bagian bawah ruangan tidak sampai terbakar.
“Hanya di atas, bawahnya tidak, meja, dan lemari tidak terbakar. Padahal di bawah itu banyak buku, rapor punya anak-anak, di bawah aman semua, bahkan beberapa dokumen milik guru ada yang di meja situ, aman. Justru yang atas terbakar. Sebenarnya, ruang kelas 6 C itu aman, karena kemarin digunakan untuk proses pemadaman sehingga atapnya dijebol,” ujarnya.