Kartini Masa Kini

Oleh : Mutmainah

Habis Gelap Terbitlah Terang adalah buku kumpulan surat yang ditulis oleh Kartini yang dibukukankan oleh J. H. Abendanon yang saat itu menjabat sebagai menteri kebudayaan, agama, kerajinan Hindia-Belanda, buku tersebut berjudul Door Duisternis Tot Licht, kemudian diterjemahkan oleh Armijn Pane, sastrawan pelopor Pujangga Baru.

Menurut Armijn Pane, surat-surat Kartini merupakan curahan hati perempuan pribumi yang tersentuh karena nasib perempuan yang mengalami ketidakadilan dan diskriminasi.

Ide dan gagasan cemerlang Kartini untuk memperjuangkan nasib perempuan ini merupakan bukti nyata bahawa perempuan mampu aktif dan memiliki inteletual dengan mengintegrasikan fikiran dan perbuatan dalam memperjuangkan hak-hak asasi manusia sehingga perempuan pun sangat mampu meningkatkan harkat dan martabat dirinya sebagai manusia di dunia.
Ide dan gagasan Kartini bisa kita kaji dari pemikirannya dalam bukunya yang berjudul Habis Gelap Terbitlah terang.

Pertama adalah perpaduan IQ, EQ, dan SQ, pendapat Kartini bahwa kecerdasan otak (IQ) tidak cukup dalam menjadikan kesuksesan hidup manusia, ada kecerdasan lain yang lebih tinggi yang berhubungan dengan berinteraksi dengan orang lain dengan managemen hati, yaitu kecerdasaan Emosional (EQ).

seperti pemikiran Kartini tentang mengahargai orang lain dengan cara berusaha untuk mengerti orang lain, tidak cenderung menyalahkan orang lain namun bagaimana berusaha menyelami mengapa orang melakukan kesalahan, dan bagaimana agar kita tidak mudah putus asa dalam setiap problem kehidupan yang dialami.

Kecerdasan selanjutnya adalah kecerdasan spiritual, yang diperoleh merupakan perjalanan kartini bagaimana ia berusaha memahami ajaran agama Islam sampai pada pertemuan Kartini dengan KH. Muhammad Sholeh bin Umar Assamarani (Mbah Sholeh Darat) bahwa ajaran Islam harus dengan kesadaran dengan memahami makna yang terkadung dalam al Qur’an bukan hanya sekedar dibaca tanpa mengetahui artinya. Sehingga menjadikan Kartini menjadi pribadi baru yang lebih memantapkan spritualnya.

Karya ini yang merupakan buah pemikiran Kartini Spektakuler sehingga bagaimana manusia untuk menjadi kupu-kupu maka harus melewati fase-fase sulit dalam hidupnya, rasa kritisnya menjadikannya selalu berusaha memikirkan yang terbaik untuk kaum untuk menjadi peibadi yang lebih baik.

Perempuan Andalan

Perempuan Indonesia saat ini harus terus melakukan yang terbaik yang bisa dilakukan, kondisi saat ini dalam keterbatasan adanya wabah Covid 19 bukan berarti perjuangan harus terhenti. Keterbatasan perempuan pada masa Kartini tidak menghalangi nya untuk berkiprah saat itu.

Begitu juga kiprah Kartini masa kini atau kita sebut dengan perempuan millenial harus tetap mengembangkan diri dalam menjalankan perannya dalam setiap peran perempuan dalam dimensi kehidupan sehari-hari.

Kreatifitas perempuan harus lebih ditunjukkan publik tanpa menyampingkan tugas sebagai seorang Ibu dan istri. Apalagi siswa-siswi harus libur sekolah demi memutus penyebaran virus covid-19. Tantangan orang tua dibuktikan dalam mendidik anak mengerjakan soal sekolah dirumah melalui saluran komunikasi.

Kita semua tahu bahwa orang tua merupakan pendidik pertama dan utama bagi putra-putrinya. Pada saat ini merupakan tantangan karena anak yang seyogyanya belajar di sekolah namun harus beralih kerumah sepenuhnya, maka dibutuhkan kesabaran, telaten sebagai pengajar, mendidik, dan mendampingi anak untuk belajar. Oleh karena itu seorang ibu harus tetap semangat meningkatkan potensi yang dimiliki untuk belajar dan meningkatkan kreatifitas dengan memanfaatkan informasi melalui sumber belajar yang ada untuk belajar dan bekerja dari rumah.

Peran diranah publik perempuan pun harus selalu ditingkatkan agar tetap berdaya dimasa seperti ini dengan terus mengasah kepekaan dan kepedulian sosial pada sesama, sehingga spirit Kartini mampu kita transformasi sesuai dengan keadaan dan kebutuhan. Maka perlu bagi perempuan memiliki kemampuan memecahkan persolan-persoalan kemanusiaan yang menghimpit kelompok pinggiran, minoritas, dan marjinal.

Tapi, ditengah wabah korona ini peran begitu sentral dimana para perempuan mengembangkan kemampuan dan kepeduliannya dalam membantu masyarakat yang terdampak covid-19. Hal itu terlihat dari pembuatan masker untuk masyarakat, ada yang membagikan sembako dan juga mengunjungi rumah masyarakat yang memang perlu sentuhan khusus. Ini salah satu bukti bahwa perempuan memiliki peran yang cukup besar selama ini.

Nah, untuk menjalankan peran perempuan harus terus selalu berusaha meningkatkan potensi dan kompetensi yang dimiliki sehingga kiprah Kartini masa kini semakin aktif dan dinamis untuk selalu tranformasi dan humanisasi dalam menegakkan keadilan dan kesetaraan.

serta menjunjung nilai-nilai spiritual dan kemanusiaan untuk ikut serta dalam pembangunan, dan menciptakan masyarakat yang adil, makmur dan beradab (baldah thayyibah wa rabbun ghafur).

Penulis adalah Dosen UTM, STAIS dan STIUDA dan Aktivis Perempuan dan Anak

Leave a Comment