Oleh : Fajar Ramadhan Gisbi*
KELAKAR, Lingkarjatim.com – Setelah adanya pandemi global virus corona, dunia dipastikan akan memasuki fase new normal. Menurut ketua tim pakar gugus tugas percepatan penanganan covid-19 Wiku Adisasmita, New Normal adalah perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal namun dengan tetap menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penularan covid-19.
Wiku mengatakan masyarakat akan menjalani kehidupan fase ini hingga ditemukan vaksin, yang dapat digunakan untuk menangkal virus corona
Perekonomian yang mulai merosot membuat sejumlah negara mulai melonggarkan kebijakan terkait mobilitas warganya, termasuk indonesia yang datang dengan kebijakan new normal
Selain untuk memulihkan ekonomi ada beberapa alasan diberlakukanya new normal seperti menghindari PHK dan kerugian UMKM, vaksin yang belum di temukan hingga virus yang tidak akan hilang (WHO).
Pemerintah menegaskan bahwa new normal ini bukan pelonggaran PSBB. Selain itu, pemerintah juga telah memiliki rencana apabila terjadi second wave.
Sebelum menerapkan kebijakan new normal guna memulihkan ekonomi, pemerintah harus mengkaji ulang apa sudah benar-benar siap menjalankan protokol kesehatan sesuai standar, jangan sampai dengan adanya new normal ini malah muncul beberapa kasus lagi seperti di korea selatan yang mengalami peningkatan kasus covid-19 setelah diterapkannya kebijakan new normal.
Segala upaya telah dilakukan pemerintah selama masa pandemi termasuk new normal yang akan diterapkan pada 1 juni 2020. Presiden joko widodo terjunkan TNI dan Polri ke tempat-tempat keramaian di 4 provinsi dan 25 kabupaten/kota untuk mendisiplinkan masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan sebagai persiapan pelaksanaan tatanan new normal
Total ada 340.000 personel TNI dan 40.000 anggota polri diterjunkan di 4 provinsi dan 25 kabupaten/kota se-indonesia. Objeknya meliputi aktivitas lalu lintas masyarakat, mal, pasar, dan tempat keramaian lain.
Aparat nantinya akan mengawasi apakah masyarakat benar-benar mematuhi protokol kesahatan. Mulai dari menggunakan masker hingga membatasi jarak satu sama lain.
“menghadapi new normal ini adalah kesadaran diri masing-masing individu bahwa ke depan akan hadir sebuah makhluk baru di dalam lingkungan kehidupan. Makhluk baru tersebut bisa saja tidak ramah terhadap manusia” tegas Prof. Drs. Sutiman Bambang Sumitro
Jadi mau tidak mau masyarakat harus siap dengan fase ini karena dengan adanya new normal ini masyarakat jadi membiasakan hidup sehat. (*)
*Penulis adalah mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.
Tulisan ini adalah kiriman dari pembaca, isi tulisan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis.