JATIM, Lingkarjatim.com – Lembaga Center For Islam and Democracy studie’s (CIDe’) melaporkan dugaan korupsi dana hibah lampu penerangan jalan umum (LPJU) provinsi Jawa Timur (Jatim) ke kejaksaan tinggi (Kejati) Jatim, Senin (11/10/2021).
Pelaporan tersebut diwarnai dengan ritual penyembelihan kambing di depan kantor Kejati Jatim sebagai bentuk penyemangat kepada Kejati dalam mengungkap kasus korupsi di Jatim
Direktur CIDe’, Ahmad Annur mengatakan, Program bantuan LPJU itu dimulai pada tahun 2019, tepatnya pada bulan September. Saat itu Sekretariat Daerah (SEKDA) Pemprov Jawa Timur memberi disposisi proposal sebanyak 210 proposal untuk pengajuan hibah LPJU. Surat disposisi tersebut ditujukan pada Dinas PU dan Dinas Perhubungan provinsi Jawa Timur.
Kemudian, pada bulan Juli 2020 pokmas yang didisposisi dari Sekda tersebut mendapatkan rekomendasi penerima Hibah sampai NPHD.
“Anggaran untuk LPJU ini cukup besar, yaitu Rp. 75.134.000.000,00 yang dibagi ke beberapa Kabupaten dan kota. Yang paling banyak aliran Dana Hibah untuk LPJU yaitu Kebupaten Lamongan sebesar Rp. 65.400.000.000,00 dan Gresik Rp. 6.450.000.000,00,” katanya.
Berdasarkan hasil investigasi dan analisis lembaganya, Ahmad mengatakan, dalam penggunaan Dana Hibah tersebut, terdapat dugaan korupsi dalam pengadaan LPJU sebesar Rp. 49 miliar di Lamongan.
Selain itu, dia juga menemukan adanya pemalsuan tandatangan proposal serta rancangan yang tidak sesuai kebutuhan, bahkan dalam RAB Proposal tersebut banyak dana siluman yang disisipkan dan tidak diterima oleh Pokmas.
“Hasil penelusuran kami, ada broker proposal yang bermain, mulai penggarapannya, RAB dan bahkan realisasinya. Dan anggaran Dana Hibah yang untuk LPJU ini ada indikasi tidak sesuai dengan sistematika penganggaran, artinya anggaran sudah disiapkan dulu oleh oknom pejabat Pemprov dan Proposal menyusul kemudian,” katanya.
Selain itu, untuk pengadaan Lampu diduga barang ilegal, sehingga perusahaan yang menangani LPJU yaitu PT. S juga bermasalah karena memasukkan barang ilegal dari Cina ke Indonesia. Anehnya itu bisa lolos jadi mitra Pemprov Jawa Timur.