Menu

Mode Gelap

Uncategorized · 11 Jun 2020 17:44 WIB ·

Masa Transisi New Normal Sidoarjo Aktivitas Ekonomi Dibatasi Jam Malam


Masa Transisi New Normal Sidoarjo Aktivitas Ekonomi Dibatasi Jam Malam Perbesar

Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin

SIDOARJO, Lingkarjatim.com – Masa transisi new normal di Sidoarjo mulai diberlakukan. Kebijakan yang diambil Pemkab Sidoarjo selama masa transisi new normal dengan membuka seluruh aktivitas ekonomi hingga pukul 23.00 malam.

“Kecuali tempat hiburan seperti karaoke masih belum diperbolehkan operasional karena dinilai masih rentan menjadi akses penularan,” kata Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin, Kamis (11/06/2020)

Dijelaskan Nur Ahmad, dengan syarat pelaku usaha diminta menerapkan protokol kesehatan begitu juga dengan tempat wisata sudah diperbolehkan beroperasional, kecuali wisata air belum boleh diperbolehkan.

“Jumlah pengunjung mulai dari restoran, mal hingga tempat wisata dibatasi maksimal 50 persen dari kapasitas yang ada agar tetap bisa jaga jarak atau physical distancing,” terangnya.

Lebih lanjut dinyatakan Cak Nur sapaan akrabnya, begitu dengan ojek online sudah diperbolehkan mengangkut penumpang. Angkutan online dibatasi maksimal 50 persen dari jumlah kursi penumpang.

“Aktivitas ekonomi kita buka semua sampai jam 23. 00 malam. Tranportasi onlie seperti ojek online sudah boleh mengangkut penumpang. Semua sudah kami berikan keleluasaan tetapi penerapan terhadap protokol kesehatan tetap dilaksanakan dan akan kita awasi,” paparnya.

Ditambahkan Nur Ahmad, seluruh check point di jalan-jalan protokol dihapus dan akan dialihkan ke desa-desa. Pemkab Sidoarjo akan memfokuskan pada penguatan kampung tangguh sebagai tempat edukasi masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan.

“Transisi new normal ini bukan normal yang absolut ya, normal yang kayak dulu, tetapi normal dengan SOP protokol kesehatan,” tambah Cak Nur.

Oleh karena itu, kata Nur Ahmad semua harus memberikan pencerahan kepada masyarakat, memberikan edukasi kepada masyarakat. Tempatnya tidak lain adalah ada di desa, ada di kampung tangguh.

“Jadi kalau ada kampung tangguhnya maka saya yakin sudah disitu paket kegiatannya pasti ada promotifnya, preventifnya, ada kuratifnya karena disitu pasti ada bidan desa dan juga ada pastisipasi sosial,” tandasnya. (Imam Hambali)

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Jalan Desa Gemurung-Tebel Rusak, Begini Respon Pemkab Sidoarjo

14 March 2024 - 16:11 WIB

20 Warga Binaan Umat Hindu di Jatim Peroleh Remisi Nyepi

11 March 2024 - 15:54 WIB

GERAK CEPAT MEMBANGUN DESA; KKN 03 STAI AL-HAMIDIYAH BANGKALAN SUKSES TERAPKAN PROGRAM BLUE GREEN ECONOMY

6 January 2024 - 20:24 WIB

Pj Bupati Bangkalan Sebut Petani Jual Hasil Pertanian ke-Surabaya dan Dijual Lagi ke-Bangkalan Sehingga Harganya Menjadi Mahal

20 December 2023 - 10:31 WIB

Siltap Kades Naik Menjadi 5,4 Juta, Ini Alasan Pemkab Bangkalan

7 December 2023 - 14:05 WIB

Dihadapan Kades Se Bangkalan, Safiudin Asmoro Sampaikan Pentingnya Penguatan Sistem Demokrasi di Indonesia

12 November 2023 - 16:23 WIB

Trending di Uncategorized