Menu

Mode Gelap

Uncategorized · 3 Oct 2022 11:55 WIB ·

Berkedok Akreditasi, Puskesmas Camplong Diduga Potong Dana Jaspel 20%


Berkedok Akreditasi, Puskesmas Camplong Diduga Potong Dana Jaspel 20% Perbesar

SAMPANG, Lingkarjatim.com – Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, Madura, Provinsi Jawa Timur diduga melakukan pemotongan dana kapitasi honor Jasa Pelayanan (Jaspel) dari program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Pemotongan Jaspel itu sebesar 20 persen dari jumlah dana didapat. Alasan pemotongan untuk pembiayaan pelaksanaan akreditasi Puskesmas yang rencananya akan dilakukan pada November 2022 mendatang.

Adapun pemotongan itu, dilakukan dengan cara dipaksa, sebab banyak keluhan. Selain itu juga, form kesepakatan untuk ditandatangani, disiapkan pada saat pemotongan Jaspel tersebut dilakukan. Artinya, pemotongan Jaspel di sampaikan hari itu, dan langsung disiapkan form kesepakatan untuk di TTD.

“Pemotongan dana Jaspel itu sampai 20 persen, katanya untuk biaya akreditasi. Kalau untuk kesepakatan kami memang TTD, karena istilahnya itu wajib. Cuma kami tidak dikasih surat kesepakatannya,” tutur salah satu sumber terpercaya yang enggan disebutkan namanya, Senin (3/10/2022).

Disebutkan, pemotongan Jaspel itu berjalan dalam waktu 6 bulan, yakni mulai dari Mei-Oktober. Besaran pemotongan 20 persen per orang, dan itu berlaku untuk semua orang. Sistem penarikan, semua penerima jaspel menyetor ke bendahara akreditasi tanpa ada transparansi.

“Pemotongan 6 bulan, setiap bulan dipotong 20 persen. Anehnya lagi, katanya pemotongan itu atas persetujuan Dinkes-KB Sampang,” imbuhnya.

Bupati Sampang H. Slamet Junaidi dalam kasus ini diharapkan harus mengambil sikap tegas, agar masa kepemimpinan Bupati yang akrab di sapa H.Idi itu tidak tercoreng akibat ulah oknum bawahannya. Karena bagaimanapun itu hak mereka, bukan oknum.

“Bupati Sampang selama ini sangat peduli terhadap kesehatan masyarakat. Jadi jangan sampai kepedulian itu tercoreng ulah oknum bawahannya. Karena, dengan potongan itu khawatir berdampak pada etos kerja mereka. Apalagi saat ini Sampang sudah UHC, artinya dengan UHC beban tugas pegawai itu bertambah,” tandasnya.

“Beban bertambah, tapi hak mereka dipotong. Bahkan, kami siap membuktikan datanya, jika ada pihak yang membantah soal informasi pemotongan Jaspel ini,” timpalnya.

Sementara itu, Plt Kapus Camplong dr Yulia saat dikonfirmasi membantah adanya pemotongan Jaspel sampai 20 persen setiap bulan selama enam bulan itu.

“Tidak ada potongan jasa pelayanan di puskesmas kami,” singkatnya. (Jamaluddin/)

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Jalan Desa Gemurung-Tebel Rusak, Begini Respon Pemkab Sidoarjo

14 March 2024 - 16:11 WIB

20 Warga Binaan Umat Hindu di Jatim Peroleh Remisi Nyepi

11 March 2024 - 15:54 WIB

GERAK CEPAT MEMBANGUN DESA; KKN 03 STAI AL-HAMIDIYAH BANGKALAN SUKSES TERAPKAN PROGRAM BLUE GREEN ECONOMY

6 January 2024 - 20:24 WIB

Pj Bupati Bangkalan Sebut Petani Jual Hasil Pertanian ke-Surabaya dan Dijual Lagi ke-Bangkalan Sehingga Harganya Menjadi Mahal

20 December 2023 - 10:31 WIB

Siltap Kades Naik Menjadi 5,4 Juta, Ini Alasan Pemkab Bangkalan

7 December 2023 - 14:05 WIB

Dihadapan Kades Se Bangkalan, Safiudin Asmoro Sampaikan Pentingnya Penguatan Sistem Demokrasi di Indonesia

12 November 2023 - 16:23 WIB

Trending di Uncategorized