Kendati demikian, jumlah alokasi pupuk subsidi di Sampang memang cukup. Namun, persoalannya bukan masalah jumlah pupuk sesuai lahan, tetapi persoalan yang terjadi dibawah itu antaranya harga pupuk mahal, ketersediaan ketika musim tanam, kemudian keterjangkauan petani ketika membeli pupuk. Seperti dari desa batuporo harus membeli ke Kedungdung, dan itu aksesnya sangat jauh.
“Selain itu terkait distributor yang tidak punya gudang salayaknya jadi distributor, sehingga pupuk itu ngindap di gudang pabrikan. Dan dari 5 distributor yang ada di Sampang ditengarai dua distributor tidak punya gudang,” pungkasnya
“Pupuk kios ditengarai ada di gudang distributor, dan pupuk distributor di tengarai ada di gudang pabrikan,” timpalnya. (Jamaluddin)