Dijelaskan, adanya kios di Sampang hanya 83 unit, dan itu banyak yang tidak memiliki kapasitas yang layak, seperti gudang yang tidak mampu menampung pupuk sesuai data petani. Dan ditengarai, pupuk itu sementara ditengarai ditandon di gudang distributor.
“Dibawah banyak kios tidak memiliki kapasitas yang mampu menampung pupuk sesuai kebutuhan petani. Makanya, harus ada kios di setiap desa, dan itu juga untuk membantu akses petani,” tuturnya. Selasa (28/12/21).
Lebih lanjut Alan berencana akan panggil semua yang terlibat, yakni kios, distributor termasuk pihak pupuk indonesia yang ada di surabaya akan diundang. Agar bisa memberi pernyataan dan gambaran dalam menyikapi kondisi yang ada. Seperti kekurangan pupuk diakibatkan kios tidak memiliki kapasitas, juga penjualan pupuk diatas HET, termasuk juga terkait adanya kios-kios yang tidak merata di semua desa.
“Secapat mungkin semua pihak akan kami panggil, mungkin minggu depan ini,” katanya.