SURABAYA, Lingkarjatim.com – Dukungan terhadap pasangan calon (paslon) calon wali kota dan wakil wali Kota Surabaya nomor urut dua Machfud Arifin-Mujiaman terus mengalir. Kali ini, dukungan datang dari tokoh senior PDI Perjuangan Surabaya, Mat Mochtar.
PDIP merupakan partai pengusung paslon nomor urut satu Eri Cahyadi-Armudji. Tidak lain merupakan rival dari Machfud-Mujiaman yang diusung sembilan parpol, NasDem, Demokrat, Golkar, PPP, PAN, PKB, PKS, Gerindra, dan Hanura.
Dukungan Mat Mochtar terhadap Machfud-Mujiaman viral di media sosial WhatsApp. Dalam video tersebut tampak Machfud berbincang dengan Mat Mochtar di kediamannya. Kedatangan Machfud ingin silaturrahim dan meminta masukan kepada tokoh senior PDIP itu.
Dikonfirmasi mengenai viralnya video tersebut, Mat Mochtar terang-terangan menyatakan tegas tak mendukung calon yang direkom PDIP pada Pilwali 2020 kali ini. Mochtar mengaku bersebrangan dengan jagoan yang diusung PDIP. “Lah bagaimana tidak, ada yang datang ke rumah setelah saya tunggu-tunggu,” kata Mochtar, dikonfirmasi, Senin (26/10/2020).
Meski mendukung calon lain, Mochtar menyatakan tetap tidak akan keluar dari partai yang sudah sejak lama menaunginya PDIP. Mochtar hanya mengaku kecewa terhadap paslon Eri Cahyadi-Armudji. Bagaimana tidak, ketika Mochtar mengalami musibah saat adiknya meninggal, paslon Eri-Armudji tidak pernah datang ke rumahnya. “Malah yang datang takziah dari calon lain Pak Machfud Arifin,” jelasnya.
Selain itu, Mochtar mengaku kecewa dengan rekom yang diturunkan DPP PDIP mengusung paslon Eri-Armudji. Lantaran Eri bukan kader partai, dan hanya sosok birokrat dari Pemkot Surabaya.
Mochtar kemudian menyinggung nama Whisnu Sakti yang dianggap telah disingkirkan. Padahal Whisnu merupakan seorang kader PDIP tulen. “Dia anak dari pak Tjip, PDI promega waktu itu yang membesarkan partai,” jelasnya.
Mochtar juga menyinggung Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang dianggap kacang lupa pada kulitnya. Alasan itulah Mochtar mengajak barisan sakit hati melawan calon yang diinginkan Risma untuk melanjutkan kepemimpinannya. “Bu Risma jadi dua periode, siapa yang mendukung dulu?. Padahal waktu awal bu Risma ini ya tidak didukung PAC PDIP yang mendukung Shaleh Mukaddar,” jelasnya.
Ditanya soal Machfud Arifin, Mochtar menjawab melalui sosok Kiai Ali Badri, yang merupakan penasihat di Ikatan Keluarga Madura (Ikamra). “Lah saya di Ikamra ini sebagai wakil ketua. Sedangkan Ikamra sudah bulat menyatakan dukungan kepada Machfud Arifin,” jelasnya.
Mat Mochtar juga menambahkan soal visi dan misi calon dari PDIP yang dianggap kurang kreatif saat ini. “Buat program sendiri, jangan hanya meneruskan kebaikan. Lha wong Bung Karno aja kutitipkan bangsa ini, bukan kuteruskan bahasanya,” kata Mat Mochtar. (Amal Insani)