SIDOARJO, Lingkarjatim.com – Panitia Kerja (Panja) DPRD Sidoarjo mendatangkan dua pakar untuk mengkaji virus covid-19 secara akademis. Hal itu sebagai bahan pertimbangan kedepan dalam menyikapi kebijakan terkait penanggulangan covid-19 di Sidoarjo.
Dua pakar kesehatan dari Universitas Airlangga dihadirkan untuk menjelaskan lebih detail tentang virus covid -19 di hadapan para wakil rakyat. Mereka adalah Dr. Christrijogo Sumartono W., dr. SpAn. KAR dan Dr. Moses Glorino R.P.
Dr Christrijogo menguraikan, virus covid-19 tergolong virus yang unik. Menurutnya covid-19 bukanlah virus yang dapat membunuh langsung, tetapi memiliki keterampilan menular ke manusia dengan cepat.
“Virus ini lemah tapi cerdas menempel ke manusia,” terangnya, Selasa (09/06/200)
Salah satu penyebab manusia meninggal, lanjutnya, karena faktor imunitas dari manusia itu sendiri. Biasanya manusia memiliki penyakit bawaan seperti kadar gula tinggi, kolestrol, hingga penyakit lain. Sehingga ketika covid-19 menempel, membuat manusia itu semakin melemah.
Pakar anestesi itu juga menguraikan, salah satu kunci untuk melawan covid-19 adalah dengan kekuatan imunitas manusia itu sendiri.”Konsep sehat atau sakit terletak dari keseimbangan tubuh,” tegasnya.
Memang ada cara yang cepat untuk menanggulangi covid-19 yakni dengan vaksin. Sayangnya vaksin lama ditemukan karena covid-19 juga terampil untuk bermutasi.
Perihal pembukaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Dr.Cristrijogo juga mengingatkan soal gelombang kedua covid-19. Artinya covid-19 juga masih besar kemungkinan terjadi lagi karena virus tersebut terus bermutasi.
Untuk masa transisi PSBB, Dr.Moses Glorino juga menambahkan agar masyarakat bisa tertib dan disiplin mengikuti protokol kesehatan yang ada. “Infrastruktur kesehatan harus disediakan pemerintah, pendidikan ke masyarakat juga harus gencar dilakukan,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Panja DPRD juga menyatakan jika undangan kedua pakar kesehatan itu memang sudah direncanakan. Hal itu untuk membantu legislatif dalam memahami covid19 yang lebih detail. Sehingga tepat jika memberikan rekomendasi kebijakan. (Imam Hambali)