BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura menggelar kegiatan menanam 1000 mangrove dan Penyemaian Cemara Laut di daerah Pantai Karang Payung Kuning Desa Labuhan Kecamatan Sepulu Kabupaten Bangkalan.
Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Senin tanggal 30 Desember 2019 dimulai pada pukul 6 sampai 10 pagi. Desa Labuhan telah lama dikenal dengan Taman Wisata Mangrovenya, lahan sepanjang pesisir pantai yang ditanami mangrove telah lama dikelola menjadi kawasan wisata yang hingga saat ini sudah ada 2 kawasan wisata di Desa Labuhan ini yakni kawasan Taman Mangrove di sebelah timur dan Wisata Edukasi Mangrove & Terumbu Karang disebelah barat yang dulunya dikenal dengan Pantai Karang Payung Kuning. Pengelolaan mangrove yang tepat, selain terus berupaya dikembangkan untuk mengurangi pengikisan pantai akibat abrasi juga dijadikan sebagai tempat wisata menjadi sumber daya penghasilan warga setempat.
Progam kegiatan pengabdian yang dilakukan didaerah pesisir Pantai Karang ini diharapkan mampu membantu menghalau ombak dan mencegah terjadinya pengikisan pantai (abrasi) di pesisir pantai Labuhan. Jenis mangrove yang ditanam adalah Rizhopora Sp. Proses penanaman mangrove dipandu oleh Bapak Sahril selaku ketua pengelola Wisata Edukasi Mangrove & Terumbu Karang Payung Kuning.
Kegiatan diawali dengan proses pengambilan buah bibit mangrove yang sudah siap tanam. Buah bibit mangrove dipetik langsung dari pohonnya untuk kemudian dikumpulkan dalam wadah kantong kresek atau karung. Harga satuan bibit mangrove di pasaran menurut Bapak Sahril mencapai Rp. 500,00 sampai Rp. 1000,00 perbiji.
Selanjutnya bibit-bibit yang telah terkumpul tersebut dibawa ke tempat lahan penanaman. Pesisir yang digunakan sebagai lahan tanam juga tidak sembarangan. Dipilih daerah dengan tingkatan jenis pasir padat dengan tekstur berlumpur agar bibit yang ditanam dapat menancap kuat saat tumbuh di tanah dan tidak mudah hilang hanyut terbawa ombak. Lahan tanam juga disesuaikan dengan daerah pesisir yang memiliki kestabilan pasang surut air laut.
Selain menanam 1000 mangrove mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura juga melakukan penyemaian cemara laut pada polibag untuk membantu pihak pengelola tempat wisata untuk menyediakan bibit cemara laut.bagi pengunjung mahasiswa atau komunitas yang memerlukan.
Melihat banyaknya pengunjung yang datang sebagian besar dari kalangan pelajar SMP, SMA maupun Mahasiswa menjadikan inovasi bagi kami pihak pengelola untuk mencoba merealisasikan Wisata Edukasi Petik Buah Tanam Mangrove dan Menyediakan Media Sharing Informasi Penanaman Mangrove dikemudian hari sebagai wahana edukasi dan penelitian Ujar Bapak Sahril.
Harapan kedepannya dengan adanya kegiatan pengabdian penanaman 1000 mangrove ini dapat melestarikan tanaman mangrove untuk mencegah abrasi sekaligus membantu perekonomian warga melalui wisata desa. Dengan lebih banyak tanaman mangrove yang tertanam maka akan semakin terus meluas daerah yang tertanami oleh mangrove. Sehingga berpotensi untuk dikembangkan lagi menjadi kawasan wisata edukasi mangrove yang lebik dan lebih maju lagi kedepannya. (*)