Slamet menjelaskan, dengan pengembangan itu nantinya sapi Madura tidak hanya menjadi sapi yang sifatnya konsumsi saja, tetapi juga bisa menjadi sapi yang sifatnya artistik seperti sapi sonok dan sapi kerap.
“Paling tidak bisa dikembangkan dari segi mutu dan tampilannya, sehingga bisa menjadi sapi yang berkualitas,” tambahnya.
Di samping itu, kata Slamet, dengan pengembangan itu nantinya diharapkan sapi Madura bisa menjadi industri sendiri, khususnya sapi sonok dan sapi kerap.
“Sehingga sapi ini bisa mengglobal dan mendunia, khususnya sapi sonok dan sapi kerap,” ucapnya.
Diketahui, program risbang sapi Madura ini bekerjasama dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Pamekasan, dan kegiatan ini akan berlanjut hingga Sabtu 11 September 2021 dengan berbagai kegiatan dan tema yang berbeda. (Moh Iksan)