SUMENEP, Lingkarjatim.com — Pembangunan Kawasan Industro Hasil Tembakau (KIHT) di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur kembali dikucur anggaran. Tahun 2022 ini, pembangunan KIHT di Kecamatan Guluk-Guluk mendapat kucuran anggaran Rp 1,9 Miliar.
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Diskop UKM) Sumenep, Chainur Rasyid. Anggaran itu bersumber dari anggaran Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau (DBHCHT) tahun 2021.
Seperti diberitakan, tahun 2022 ini Kabupaten Sumenep mendapat kucuran anggaran DBHCHT sekitar Rp 36 miliar. Angka ini menurun dari tahun 2021 lalu, yang setelah refocusing saja mencapai angka 40 Miliar.
Untuk pembangunan KIHT itu sendiri, tahun 2021 lalu sudah mendapat anggaran mencapai Rp 10 miliar. Anggaran tersebut beesumber dari anggaran yang sama, yakni DBHCHT yang diterima Kabupaten Sumenep.
Saat itu, dana DBHCHT untuk pembangunan KIHT dikelola Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumenep. Saat itu, Kepala Disperindag Sumenep yakni Agus Dwi Saputra yang saat ini menjabat Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) setempat.
Chainur Rasyid berharap, pembangunan KIHT tersebut bisa tuntas tahun 2022 ini. “Tahun ini semoga sudah bisa selesai. Kita saat ini dalam tahap lelang di LPSE Sumenep,” kata Chainud Rasyid.
Ia berharap tahun 2023 mendatang KIHT sudah bisa digunakan. Ia berharap, pembangunan KIHT tersebut juga berdampak pada industri industri tembakau, sehingga menghasilkan tembakau yang handal.
Setidaknya, ada 4 unit gudang KIHT yang dalam proses pembangunan melalui anggaran DBHCHT tersebut. Menurut Chainur Rasyid, 4 unit gudang KIHT tersebut diyakini dapat menampung seluruh kebutuhan masyarakat pelintinh tembakau, khususnya yang ada di kabupaten berlambang kuda terbang. (Abdus Salam).