Menu

Mode Gelap

Uncategorized · 11 Nov 2019 04:56 WIB ·

Kapolda Jatim: Konstruksi “Ngawur” Sebabkan SD Ambruk di Pasuruan


Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Drs. Luki Hermawan, M.Si Perbesar

Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Drs. Luki Hermawan, M.Si

Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Drs. Luki Hermawan, M.Si

SURABAYA, lingkarjatim.com – Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan menyebut bahwa atap empat gedung kelas SDN Gentong, Kota Pasuruan, Jawa Timur, yang ambruk, dibangun dengan konstruksi yang ngawur dan asal-asalan.

Hal itu diketahui setelah penyidik melihat hasil uji laboratorium forensik (labfor).

“Laporan labfor, konstruksi bangunan ini sudah gagal konstruksi dan ngawur, tinggal tunggu robohnya,” kata Luki, Minggu (11/10/2019).

Ia menyebut, konstruksi gedung yang terkahir dirahabilitasi pada 2012 ini diduga memiliki sejumlah ketidaksesuaian spesifikasi.

Ketidaksesuain spesifikasi itu sudah tercium dan menjadi kekhawatiran pihak Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) bahwa sewaktu-waktu bangunan akan ambruk.

Karena itu, pihaknya akan terus mendalami kasus ambruknya gedung sekolah di Pasuruan tersebut. Termasuk kaitannya dengan pidana tindak pidana korupsi.

“PPK sudah menyampaikan kalau ini tidak sesuai spek. Ini akan runtuh. Nah, ini yang akan kami dalami,” ujarnya.

Polda Jatim sendiri telah menetapkan dua orang tersangka kasus ambruknya SDN Gentong Pasuruan.

Dua tersangka itu merupakan kontraktor berinisial D dan S.

D dan S adalah kontraktor yang berasal dari dua CV berbeda, yakni ADL dan DHL. CV pertama beralamat di Kelurahan Sebani, Gadingrejo, Kota Pasuruan. Sementara CV DHL beralamat di Keluarahan Sekargadung, Purworejo, Kota Pasuruan.

Kedua tersangka ditangkap di Kota Kediri, Jumat (8/11) malam saat diduga hendak melarikan diri.

Saat ini mereka telah diamankan di Mapolda Jatim dan dijerat dengan pasal 359 KUHP karena dianggap lalai sehingga menyebabkan hilangnya nyawa orang lain.

Sebagaimana diketahui, bangunan dan atap sekolah SDN Gentong, Kota Pasuruan, ambruk saat jam pelajaran siswa, sekitar pukul 08.15 WIB, Selasa (15/11) pagi. Akibatnya dua orang dinyatakan meninggal dunia, 11 orang luka-luka.

11 siswa itu dilarikan ke rumah sakit terdekat karena menderita luka-luka. Tiga di antaranya sudah diperbolehkan pulang dan menyisakan delapan orang anak.

Berdasar data di kepolisian, korban meninggal dunia disebabkan atap sekolah ambruk itu terdiri dari seorang siswa bernama Irza Almira (8), dan seorang guru bernama Sevina Arsy Putri Wijaya (19).

(Eddy Aryo)

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Jalan Desa Gemurung-Tebel Rusak, Begini Respon Pemkab Sidoarjo

14 March 2024 - 16:11 WIB

20 Warga Binaan Umat Hindu di Jatim Peroleh Remisi Nyepi

11 March 2024 - 15:54 WIB

GERAK CEPAT MEMBANGUN DESA; KKN 03 STAI AL-HAMIDIYAH BANGKALAN SUKSES TERAPKAN PROGRAM BLUE GREEN ECONOMY

6 January 2024 - 20:24 WIB

Pj Bupati Bangkalan Sebut Petani Jual Hasil Pertanian ke-Surabaya dan Dijual Lagi ke-Bangkalan Sehingga Harganya Menjadi Mahal

20 December 2023 - 10:31 WIB

Siltap Kades Naik Menjadi 5,4 Juta, Ini Alasan Pemkab Bangkalan

7 December 2023 - 14:05 WIB

Dihadapan Kades Se Bangkalan, Safiudin Asmoro Sampaikan Pentingnya Penguatan Sistem Demokrasi di Indonesia

12 November 2023 - 16:23 WIB

Trending di Uncategorized