BANGKALAN,Lingkarjatim.com- Menjelang hari raya Idul Adha, Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Bangkalan menyalurkan hewan kurban, kepada empat pondok pesantren. Diantaranya pondok pesantren Syaichona moch Cholil Bangkalan berupa satu ekor sapi.
Syafiuddin Asmoro selalu ketua DPC PKB Bangkalan yang sekaligus anggota Komisi V DPR RI menyampaikan, penyaluran sapi kurban tersebut, adalah bentuk perhatian PKB kepada Masyarakat yang terdampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), utamanya santri yang tidak boleh disambangi orang tuanya.
“Berdasarkan arahan dari ketum kami, gus Muhaimin Iskandar kepada jajaran PKB terutama legislatif, baik pusat, provinsi atau kabupaten untuk politik kehadiran,” Tutur H Syafiuddin selaku ketua DPC PKB Bangkalan, Sabtu (17/7/21).
Menurutnya, PKB hadir untuk memberikan solusi kepada warga yang terdampak PPKM, alasan memilih pesantren karena sampai saat ini wali santrinya tidak boleh menjenguk, sehingga kyai yang menanggung beban konsumsi dari santri tersebut.
“Dari itu, ada empat pondok pesantren yang kami berikan bantuan, pertama PP An Nuroniyah Demangan timur, PP Nurul Cholil, PP Mambaus Salam Seninan dan terakhir PP Syaichona Moh Cholil,” Ujarnya.
Menyikapi hal ini, KH. Moh. Nasih Aschal, pengasuh PP Syaichona Moch Cholil, mengaku sangat berterimakasih atas penyaluran hewan kurban tersebut.
“Kami berterima kasih kepada DPC PKB yang sudah memberikan bantuan sapi kurban kepada pondok pesantren ini,” Ucap KH. Moh. Nasih Aschal.
Dia berharap bantuan sapi kurban tersebut menjadi rokat (sarana keselamatan) agar virus covid 19 segera berakhir.
“Kami berharap sapi korban ini sekaligus menjadi semacam rokat di tengah wabah ini, sekaligus menjadi ikhtiar langit agar wabah ini segera selesai,” Lanjutnya.
Selain itu dia mengatakan dampak PPKM terhadap santri sangat terasa, dimana orang tua santri yang mau ngirim perlu di atur waktunya tidak seperti biasanya, dengan bantuan tersebut sedikit banyak mengurangi beban pondok pesantren.
“PPKM ini sangat terasa karena berdampak kepada santri, wali santri yang ingin ngirim perlu kita atur waktunya,” Pungkasnya. (Muhidin)
