SAMPANG, Lingkarjatim.com – Puluhan aktivis yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Sampang (Formasa) gelar aksi demonstrasi di depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sampang pada Senin (22/5/2023) kemarin.
Dalam aksi mereka membawa sebuah dus untuk galang dana kepada masyarakat, guna untuk membantu bayar hutang Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang kepada pemerintah pusat melalui PT. Sarana Multi Infrastruktur (PT. MSI).
“Hasil galang dana itu kami serahkan kepada anggota dewan untuk membantu bayar hutang Pemkab ke pusat,” ngaku Farman Zaki, Ketua Umum Formasa
Menurut Zaki, Pemkab Sampang hutang ke pemerintah pusat mulai tahun 2020 – 2021. Rinciannya, tahun 2020 dana jangka pendek sebesar Rp. 13 Miliar. Tahun 2021 kembali meminjam dana jangka menengah sebesar Rp. 204 Miliar. Hutang itu akan menjadi beban sampai tahun 2026 nanti, yaitu pembayaran iuran hutang dan suku bunganya.
“Yang minjam dari tahun 2020 dan 2021, dana itu untuk mempercepat pembangunan dan pemulihan ekonomi di tengah wabah Covid-19,” imbuhnya.
Kendati demikian, hutang itu berdampak pada pengurangan transfer dana alokasi umum (DAU) di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Dengan begitu tentu berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat beserta seluruh elemen yang berada di Sampang.
“Karena pembayaran pertahunnya untuk tahun 2022 sebesar Rp 4,1 Miliar, 2023 Rp 49.9 Miliar, 2024 Rp 49,9 miliar, 2025 Rp 49,9 miliar, 2026 Rp 45,7 miliar, lain lagi dengan suku bunga Rp 10 Miliar pertahun,” tegasnya.
Sementara Anggota Komisi I DPRD Sampang, Dedi Dores, mendukung aspirasi mahasiswa dan tuntutannya, bahkan akan bertanggung jawab atas hutang pemkab ke pusat baik secara moral atupun hukum.
“Apa yang diakukan apa yang di TTD terkait hutang itu Bupati dan DPR bertanggungjawab sepenuhnya untuk diselesaikan,” pungkasnya. (Jamaluddin/)