BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Hari ini, Jumat (01/06/2018) merupakan hari lahir Pancasila. Pada hari lahir Pancasila ini tiga Srikandi organisasi kepemudaan (OKP) di Bangkalan ikut berbicara tentang hari Pancasila.
Seperti Kopri PMII Bangkalan, Fakhriyatun Nisak mengatakan hari lahir Pancasila tidak hanya sebatas dirayakan, diperingati, dan berbondong-bondong mengucapkan selamat di media sosial.
“Yang terpenting adalah bagaimana menerapkan nilai-nilai lima sila tersebut dalam bentuk kehidupan sehari-hari,” ucap perempuan asal Kampus STAIS itu.
Sejauh pengamatan yang dirasakan oleh dirinya, penerapan lima sila selama ini masih sangat kurang dan lemah. Hal itu terbukti dengan adanya bom bunuh diri terhadap tempat agama.
“Ini yang perlu diperhatikan dan ditanamkan, selain itu juga ada keadilan hukum, bagi yang berkuasa hukum itu sangat tumpul, tetapi bagi maling ayam hukum itu sangatlah tajam, jadi perlu adanya keadilan yang menyeluruh, tidak tebang pilih,” katanya.
Selain Kopri PMII Cabang Bangkalan, juga ada Desi Hartanti dari Kohati HMI Bangkalan. Ia menyatakan hal yang sama bahwa implementasi lima sila masih sangat kurang. Bagi perempuan yang biasa dipanggil Tanti ini Hari Lahir Pancasila tidak hanya sekedar diskusi dan membuat caption di media sosial.
“Tapi itu harus dihayati, dirasakan dan yang paling penting adalah diwujudkan, dan itu juga tugas kita sebagai generasi penerus bangsa ini,” jelasnya.
Bahkan, kata Tanti realita saat ini penerapan Pancasila masih sangat kurang, yang ada hanya sebatas sosialisasi-sosialisai. Baginya saat ini Pancasila itu dianggap simbol, tidak pada esensi dari lima butir sila itu sendiri.
“Padahal kalau kita kaji dan resapi bersama, lima sila itu sangat mulia sekali, tujuannya hanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” tegasnya.
Sementara menurut Sarinahnya GMNI Bangkalan, Fitriana Wahyu Hidayati jika seandainya boleh meminta, ia akan meminta setiap hari adalah hari lahir Pancasila. Tujuannya agar merasakan bahwa bangsa Indonesia masih terus mencintainya.
Apalagi penerapan butir-butir Pancasila saat ini masih jauh, karena setiap sila masih sangat jarang implementasinya. Bagaimana tidak? Banyak sekarang orang saja acuh tidak acuh terhadap negara ini.
“Kesadaran bahwa kita adalah makhluk sosial yang terkadang lupa menjadi manusia yang memanusiakan manusia yang pada akhirnya lupa kalau kita ini hidup beragam bukan seragam,” kata dara asal Madiun itu.
Pada akhirnya, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia akan menjadi utopis. Namun, tidak sedikit hari ini yang berdoa semoga setiap saat dan detik Pancasila terus lahir dan lahir.
“Ya agar kita tahu negara kita adalah negara yang kuat dan rakyat yang cerdas,” terangnya.
Diketahui hari lahir Pancasila diresmikan pada tanggal 01 Juni 2016 oleh presiden Jokowi. (Zan/Lim)