SURABAYA, Lingkarjatim.com – Sebanyak 34 dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur memulai ujicoba kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka untuk sekolah jenjang SMA/SMK dan SLB Selasa, 18 Agustus 2020. Sementara empat daerah sisanya masih berstatus zona merah atau memiliki risiko penularan Covid-19 tinggi, sehingga belum dilakukan pembelajaran tatap muka.
“Ujicoba ini digelar di seluruh Jatim yang tidak berstatus zona merah,” kata Gubenur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.
Empat daerah yang masih berstatus zona merah itu, yakni Kota Blitar, Kabupaten Blitar, Sidoarjo, dan Bondowoso. Keempat daerah itu hingga saat ini masih berstatus zona merah, sehingga belum dilakukan ujicoba pembelajaran tatap muka.
Khofifah mengatakan, ujicoba pembelajaran tatap muka dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan ketat. Ujicoba pembelajaran tatap muka ini, rencananya dilangsungkan selama dua pekan, untuk selanjutnya dievaluasi. “Ini belajar mengajar tatap muka secara langsung, secara bertahap. Uji coba secara bertahap,” kata Khofifah.
Kata Khofifah, Probolinggo menjadi salah satu daerah yang melangsungkan uji coba pembelajaran tatap muka. Jumlah siswa yang boleh mengikuti pembelajaran tatap muka pun dibatasi, yakni hanya 25 persen dari total siswa per kelas. “Sedangkan untuk daerah yang masuk zona kuning Covid-19, pembelajaran tatap muka boleh diikuti 50 persen dari total siswa per kelasnya,” katanya.
Menurut Khofifah, siswa yang masuk sekolah tidak sama dalam setiap harinya. Artinya, setiap siswa yang mendapat izin dari orang tua untuk mengikuti pembelajaran tatap muka, akan bergantian masuk kelas. Jika dirata-ratakan, kata Khofifah, setiap siswa mendapat jatah pembelajaran tatap muka dua kali dalam dua pekan masa uji coba.
“Inilah yang disebut uji coba belajar mengajar tatap muka langsung secara bertahap. Masuknya ada yang jam 07.00, 07.15 dan 07.30 WIB. Ada cek poin di depan yang suhu tubuhnya 37,3 diminta kembali pulang,” kata Khofifah. (Amal Insani)
