Jika sudah mengetahui tentang anggaran minimal dasar-dasarnya, lanjut dia, mahasiswa akan bertambah wawasannya, sehingga bisa berpikir rasional dan komprehensif terutama dalam menyampaikan sebuah kritik.
“Kalau sudah tahu bagaimana penggunaan anggaran dan seperti apa anggaran itu, maka dalam menyampaikan kritik akan lebih objektif, karena keinginan kita sama, ingin mensejahterakan masyarakat sekitar,” katanya.
Dia berharap, sekolah anggaran tersebut terus berkelanjutan, sehingga semakin banyak masyarakat khususnya mahasiswa yang paham tentang anggaran, dan jika itu terjadi maka mahasiswa tidak akan asal mengkritik tetapi juga dibarengi dengan solusi.
“Harapan saya ini terus berkelanjutan dan tidak hanya PMII saja yang mengadakan sekolah anggaran ini, tetapi juga lembaga-lembaga lain, sehingga ke depannya bisa lebih baik,” ucapnya.
Sementara itu, ketua umum PC PMII Bangkalan Holil mengatakan, tujuan mengadakan sekolah anggaran tersebut untuk mewadahi kader-kader PMII yang ingin belajar tentang anggaran, mengingat selama ini masih segelintir orang di Bangkalan yang paham tentang anggaran, terutama yang benar-benar fokus di bidang anggaran (pengawasan).
“Kegiatan ini sebenarnya untuk jangka panjang, kami ingin memunculkan kader-kader yang kompeten dan inten di bidang anggaran, khususnya anggaran daerah,” katanya.