PAMEKASAN, Lingkarjatim.com – Pendemi Covid-19 berdampak terhadap harga cabai di Pamekasan menjadi anjlok, selain itu juga memasuki masa panen sehingga stok banyak.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Perinduatrian dan Perdagangan (Disperindag) Pamerintah Kabupaten Pamekasan, Abdiyati Muradi.
“Dengan adanya Pandemi Covid-19 maka sangat berpengaruh terhadap harga cabai menjadi turun drastis, dimana selain karena bersamaan dengan masa panen sehingga stok menumpuk maka para pembeli juga sedikit dan hal itu diakibatkan banyaknya rumah makan yang sepi pembeli atau ditutup,” ucapnya, (12/5/2020).
Pihaknya memprediksikan masa panen cabai akan berahir sampai akhir bulan Juli mendatang atau setelah hari raya Idul Adha 1441 H.
“Jika penyebaran Covid-19 terus mewabah maka kami hawatir masa Penen kali ini para petani cabai tidak bisa menikmati hasil banyak atau bisa jadi rugi,” paparnya.
Dengan demikian, dirinya mengajak masyarakat hususnya petani untuk perbanyak berdo’a dan sabar dengan diberikannya musibah ini.
Berdasarkan keluhan petani yang diberitakan lingkarjatim.com sebelumnya bahwa harga cabai rawat turun menjadi 2 – 4 ribu rupiah per kilonya sementara harga di pasar 10 ribu rupiah per kilonya.
“Mengenai perbedaan harga di petani dengan di pasar itu sudah menjadi hal yang wajar, dimana pedagang itu masih banyak mengeluarkan biaya seperti ongkos kepada kuli, uang bensin dan hasil,” kata Abdiyati Muradi. (Supyanto Efendi).