SIDOARJO, Lingkarjatim.com – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Sidoarjo menggelar sekolah kader pengawasan selama dua hari. Tujuannya, untuk memberikan pendidikan keilmuan tentang cara mengawasi pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak tahun 2020 mendatang.
“Sekolah kader pengawasan ini untuk memberikan keilmuan kepada masyarakat terkait masalah bagaimana cara untuk mengawasi kepemiluan,” kata Muhammad Rasul, Koordinator Divisi Pencegahan dan Lembaga Bawaslu Sidoarjo di Luminor Hotel, Senin (11/11/2019).
Rasul menjelaskan, pentingnya sekolah kader tersebut adalah adanya partisipasi masyarakat dalam pengawasan. Bagaimana masyarakat paham tata cara pengawasan yang baik. Mungkin ada hal hal tententu yang belum diketahui oleh masyarakat.
“Mungkin belum tahu masyarakat, bagaimana cara teknisnya dan pelaporan terkait masalah pelanggan pemilu,” tamba Rasul.
Masih kata Rasul, dengan adanya sekolah kader pengawasan ini. Masyarakat lah yang mengawasi pelaksanaan pemilihan umum atau Kapala daerah. Sehingga kedepannya dengan adanya sekolah ini bisa mendorong masyarakat untuk mengawasi kepemiluan.
“Bisa jadi nanti, Bawaslu menerima laporan pelanggaran dari masyarakat dan sehingga fungsi Bawaslu berubah jadi lembaga pengadilan pemilu,” ucapnya.
Menurutnya, sekolah kader pengawasan ini juga menghadirkan sejumlah pakar yang paham tentang kepemiluan. Dengan menghadirkan narasumber dari Bawaslu Jatim, KPU maupun dari akademisi. Sehingga lulusan sekolah ini benar-benar paham tentang pengawasan.
“Dengan harapan pada pelaksanaan pemilu yang akan datang lebih baik, jika semua elemen masyarakat bisa mengawasi,” tukasnya. (Imam Hambali)