GRESIK, lingkarjatim.com – Anggota DPRD Gresik Syahrul Munir meninjau lokasi Proyek pengecoran jalan sepanjang 1 kilometer dari Betoyo hingga Dagangrejo.
Peninjauan dilakukan karena proyek yang dikerjakan PT Berkat Rahmat Sejati itu banyak dikeluhkan masyarakat, salah satunya warga Desa Tanggulrejo. Selain pengecoran jalan, proyek itu termasuk pemasangan box culvert.
“Saluran air warga terganggu, juga banyak bahan bangunan dan besi yang berserakan,” kata Syahrul Munir, merinci keluhan warga.
Menurut data yang diperoleh lingkarjatim.com, proyek yang menelan anggaran Rp 9 miliar ini telah dikerjakan sejak Agustus lalu dan ditargetkan rampung dalam tiga bulan.
Namun memasuki bulan terakhir Oktober ini, Syahrul pesimis proyek akan rampung sesuai tenggat. Sebab, hingga kini, pengerjaan ditaksir baru terealisasi 30 persen.
“Saya kurang optimis jika proyek ini bisa selesai bulan Desember, melihat hingga pertengahan Oktober ini baru 30% progres pengerjaannya.
Berdasarkan aduan dari masyarakat, Pihak PU kurang memberikan sosialisasi ke warga yang terdampak dari proyek tersebut. Banyak warga bertanya-tanya kapan proyek ini segera selesai sehingga mereka bisa melanjutkan aktivitas usaha mereka seperti sedia kala” ujar Syahrul.
Syahrul berjanji akan membawa temuannya itu ke Komisi 3 untuk ditindaklanjuti. “Karena ini bukan komisi saya. Maka akan saya sampaikan ke teman-teman komisi 3, saya cuman berkewajiban menyampaikan karena ini aspirasi dari warga yang kebetulan Daerah pemilihan saya,” ungkap dia.
Yang paling dipusingkan oleh proyek itu adalah kepala desa setempat A Karim Aly. Tiap hari semakin hari semakin banyak warganya yang komplain kemacetan. Mereka pun bertanya kapan selesainya proyek jalan tersebut. (M Khudhaifi)