BANGKALAN, Lingkarjatim.com- The Mathur Academy Centre melakukan agenda silaturahim sekaligus tasyakuran atas terpilihnya Mathur Husyairi menjadi anggota DPRD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 di Desa Sepuluh. Jumat malam (04/10/2019).
Tidak hanya sebatas silaturahmi dan tasyakuran, Mathur juga menampung aspirasi masyarakat kecamatan Sepuluh. Dari infrastruktur jalan, pengembangan ekonomi kerakyatan bahkan juga nelayan dan petani.
Salah satu aspirasi datang dari Nurul Amin. Ia mengeluh soal kondisi kelompok nelayan yang selama ini tidak ada kejelasan terhadap kondisi nelayan di kecamatan Sepuluh.
Ternyata tidak hanya itu, Mathur juga mendapat keluhan dari masyarakat nelayan yang terbatas ketika mau mencari ikan di lautan Sepuluh, sebab selama ini lokasi pencarian ikannya berada di wilayah terlarang PHE WMO.
Padahal sosialisasi area terlarang oleh PHE WMO pada tahu 2013 sempat dibubarkan secara paksa oleh masyarakat nelayan desa Sepuluh. “Nah sampai saat ini pun tidak ada kejelasan dan kesepakatan soal areal terlarang,” kata Kholiq.
Mathur sangat berterimakasih kepada masyarakat Sepuluh karena telah memberikan banyak masukan. Aspirasi itu akan ia bawa ke Provinsi Jawa Timur untuk diperjuangkan dan akan berkoordinasi dengan pihak instansi terkait untuk segera diperhatikan.
Mathur selalu menegaskan bahwa akan berusaha berkoordinasi dengan keterwakilan Bangkalan di provinsi Jatim dan pusat termasuk bupati Bangkalan untuk mencari solusi dengan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat.
Politisi PBB itu masih berkeinginan untuk mencari solusi kebutuhan air bersih sementara lokasinya tidak ada sumber air. Salah satunya akan mengalirkan air yang dari tangkel menuju kecamatan Geger, disitulah nantinya bisa mengalirkan ke setiap desa-desa sekitar Geger maupun kecamatan Kokop dan Konang.
“Masak kita tiap tahun agendanya rutin mengirimkan air ke desa kekeringan? Pastinya harus ada solusi baru. Apalagi masyarakat Bangkalan ini memiliki lima wakil di Provinsi Jatim dan tiga di pusat, kalau tidak bisa membantu kan repot,” pungkasnya. (Khoeron Gazan)