Menu

Mode Gelap

LINGKAR UTAMA · 30 Nov 2018 13:39 WIB ·

Ulama dan Tokoh di Jatim Larang Warga Ikut Reuni 212


Ribuan orang saat mengikuti aksi damai 212 Perbesar

Ribuan orang saat mengikuti aksi damai 212

Ribuan orang saat mengikuti aksi damai 212 di Monas

SURABAYA, Lingkarjatim.com – Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Abdul Manan Ghani, berharap masyarakat tidak datang pada Reuni Akbar 212 yang akan digelar di Monas, Jakarta, Minggu (2/12). Sebab, Kiai Manan menilai reuni tersebut sudah tidak relevan, dan berpotensi memecah belah umat.

Bukan tanpa alasan. Kata Kiai Manan, gerakan 212 misi awalnya adalah memprotes penistaan agama yang dilakukan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Kemudian misi itu berhasil.

“Saat ini, gerakan semacam itu rawan dipolitisasi dan menimbulkan permusuhan antar sesama. Umat ini merindukan momen-momen religius yang menyejukkan, tidak ditungganggi kepentingan politik, dan tidak menanamkan sikap membenci orang lain,” ujar Kiai Manan, saat dikonfirmasi, Jumat (30/11).

Jika reuni tersebut tetap diselenggarakan, Kiai Manan berharap reuni diisi dengan materi-materi menyejukan yang mengedepankan persatuan bangsa, dan tidak memancing gesekan antar kelompok masyarakat. “Ini penting untuk menjaga keamanan dan kenyamanan, dan kondusifitas bangsa ini,” katanya.

Senada juga disampaikan Ketua Ikatan Gus-Gus Indonesia (IGGI), KH Ahmad Fahrur Rozi. Pria yang akrab disapa Gus Fahrur itu, menyarankan agar masyarakat tidak berangkat ke Monas Jakarta. Sebaiknya, kata dia, masyarakat membuat kegiatan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW atau berdoa bersama di wilayahnya masing-masing.

“Akan lebih bermanfaat jika kita menggelar Maulid Nabi Muhammad SAW, istighatsah, doa bersama, kajian Alquran, di lingkungan sekitar kita. Kalau ke Jakarta kan hanya buang-buang waktu, menguras tenaga, dan menghabiskan biaya transportasi yang tidak sedikit,” kata Gus Fahrur.

IGGI adalah jaringan putera kiai dan kiai-kiai muda yang tersebar di berbagai pesantren dan daerah di Indonesia. Karena itu, IGGI berharap di tengah tahun politik yang semakin panas ini, masyarakat memanfaatkan momen keagamaan untuk memberi kesejukan.

“Jangan malah saling menghasut, saling menebar kebencian. Yang sejuk saja yang dihadirkan untuk umat, untuk masyarakat Indonesia,” ujar pria asal Probolinggo itu.

Selain dari jaringan putera kiai dan kiai-kiai muda, imbauan senada datang dari Gubernur Jatim Soekarwo. Dia mengimbau kepada warga Jatim tidak perlu berangkat ke Jakarta untuk menghadiri Reuni 212.

“Saya menyampaikan, pertama, aspirasinya saja yang disampaikan, tidak usah orangnya (datang). Jadi, demokrasi yang sangat kualitatif itu kontennya, bukan fisiknya yang kemudian tidak ada konten,” kata Pakde Karwo, sapaan akrab Soekarwo.

“Saya khawatir mereka jatuh di jalan. Saya mengimbau sebaiknya kontennya saja yang disampaikan, isi dan maksudnya saja dikirimkan Jakarta. Berangkat ke Jakarta juga butuh biaya yang tidak sedikit,” ujarnya. (Mal/Lim)

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Dari Empat Nama Figur yang Siap Maju Menjadi Calon Bupati Bangkalan 2024, Siapa Jagoan Kalian?

5 May 2024 - 20:17 WIB

Ra Imam Siap Menjadi Calon Bupati Bangkalan di Pilkada 2024

5 May 2024 - 12:45 WIB

Upacara Hardikans, Disdik Sampang Mengajak Semua Elemen untuk Mewujudkan Mutu Pendidikan yang Lebih Baik

4 May 2024 - 13:29 WIB

Tarif Harga Dasar Air Tanah di Sampang Naik yang Awalnya 350 Sekarang 3000 Per Kubik, Ternyata Ini Penyebabnya

4 May 2024 - 07:24 WIB

Bermodal Kedekatan dengan Gus Halim Iskandar, Mas Umam Percaya Diri Akan Mendapatkan Rekom Calon Wabup Sidoarjo

3 May 2024 - 22:33 WIB

Mantan Bupati Probolinggo Kembali Tersandung Kasus, Kali Ini Diduga Menerima Gratifikasi dan Pencucian Uang

2 May 2024 - 18:00 WIB

Trending di HUKUM & KRIMINAL