Menu

Mode Gelap

KELAKAR · 4 Oct 2018 10:34 WIB ·

PRABOWO PEMIMPIN SEJATI


Oleh : Moh. Nizar Zahro* Perbesar

Oleh : Moh. Nizar Zahro*

Oleh : Moh. Nizar Zahro*

OPINI, Lingkarkatim.com- Drama pengroyokan kepada Ratna Sarumpaet memasuki babak anti klimaks dengan adanya pengakuan dari yang bersangkutan bahwa sebenarnya tidak ada pengroyokan dan selama ini dirinya berbohong, termasuk berbohong kepada Capres Prabowo dan tokoh nasional Amin Rais.

Mendengar pengakuan Ratna Sarumpaet, Capres Prabowo yang sebelumnya mendesak kasus pengroyokan segera diusut, langsung meminta maaf. Dirinya pun mengakui telah grusa-grusu. Terbawa arus sentimentil atas penganiyaan yang dilakukan terhadap nenek 70 tahun.

Kami sebagai kader Partai Gerindra sangat bangga dengan tindakan Capres Prabowo.

Pertama, ketika mendapat laporan tentang penganiayaan, Capres Prabowo langsung menggelar konferensi pers sebagai pembelaan nyata terhadap pendukung yang dianiaya. Inilah sosok pemimpin sejati yang siap sedia membela orang tertindas.

Apa dampaknya? Luar biasa! Polisi langsung bergerak mengumpulkan bukti-bukti. Menyisir setiap sudut Kota Bandung dan Jakarta. Membuka rekening dan telpon pribadi Ratna Sarumpaet. Suatu langkah polisi yang patut diapresiasi, meski sangat disayangkan dokumen lidik bisa tercecer ke ruang publik.

Intinya, konpres yang dilakukan oleh Capres Prabowo tidak sia-sia. Ada dampaknya. Yakni polisi cepat bergerak. Kebenaran cepat terungkap.

Sehingga apabila dipercaya menjadi Presiden 2019-2024, maka rakyat Indonesia di belahan bumi mana pun, dapat tersenyum bahagia karena memiliki presiden yang siap membela rakyatnya. Tidak hanya Ratna Sarumpaet saja yang dibela.

Sebelumnya, pada tahun 2013, Prabowo juga berusaha menyelamatkan TKI Wilfrida Soik dari ancaman hukuman gantung dalam kasus pembunuhan majikannya di Malaysia. Prabowo bolak-balik ke Malaysia dan menyewa pengacara kelas wahid Malaysia, Tan Sri Shafee, yang akhirnya berhasil membebaskan Wilfrida dari segala tuntutan pada 2015.

Kedua, setelah mencuat pengakuan Ratna Sarumpaet, Capres Prabowo juga sontak berbicara ke media, bahwa dirinya meminta maaf. Sikap pemimpin sejati. Mau mengakui kesalahan. Tak segan meminta maaf. Jarang ada pemimpin model Pak Prabowo.

Ketiga, Capres Prabowo juga mengambil sikap tegas dengan meminta Ratna Sarumpaet mundur dari Tim Kampanye Prabowo-Sandi. Sosok pemimpin yang tegas. Indonesia membutuhkan sosok pemimpin tegas yang berani memberikan hukuman kepada pendukung yang bersalah.

Kasus menyampaikan berita bohong sejatinya tidak hanya dialami Capres Prabowo saja. Selevel Presiden Joko Widodo juga pernah melakukannya, bahkan di berbagai forum baik dalam negeri maupun forum internasional.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) di berbagai forum dengan bangganya menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia menempati ranking tiga di dunia.

Klaim Presiden Jokowi disanggah oleh kolumnis ekonomi Jake Van Der Kamp dalam tulisan yang berjudul : “Sorry President Widodo, GDP rankings are economists’ equivalent of fake news”. Tulisan tersebut dimuat oleh media massa terbesar di Hongkong South China Morning Post pada 2 Mei 2017.

Jake Van Der Kamp menyampaikan Indonesia dengan angka pertumbuhan 5,02% berada pada ranking 13 di Asia, bukan tiga di dunia. Dengan nada meledek, Van Der Kamp mempertanyakan klaim Jokowi tersebut. “Ketiga di dunia, benarkah? Dunia yang mana?”

Menurut perhitungan Van Der Kamp, setidaknya di Asia sendiri ada 13 negara dengan pertumbuhan ekonomi yang melampaui 5,02 persen Indonesia.

Dalam kasus kebohongan tersebut, apakah Presiden Jokowi secara jantan meminta maaf? Tidak!!

Padahal Presiden Jokowi dikelilingi seperangkat “anak buah”. Ada KSP, menteri-menteri Kabinet Kerja ditambah ada BIN, nyatanya bisa “dibohongi” juga.

Membandingkan kepribadian Capres Prabowo dan Capres sebelah, sungguh tidak sepadan. Ketika melakukan kesalahan, Capres Prabowo tidak malu untuk meminta maaf dan mengakui kesalahannya. Capres sebelah tidak sama sekali.

Capres Prabowo seketika meminta pemasok informasi bohong untuk mengundurkan diri. Capres sebelah membiarkan pemasok informasi palsu tetap menjadi pejabat padahal kesalahannya sangat fatal, sudah memalukan bangsa Indonesia di mata dunia.

*Ketua Umum SATRIA GERINDRA
(Satuan Relawan Indonesia Raya)

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Dari Empat Nama Figur yang Siap Maju Menjadi Calon Bupati Bangkalan 2024, Siapa Jagoan Kalian?

5 May 2024 - 20:17 WIB

Ra Imam Siap Menjadi Calon Bupati Bangkalan di Pilkada 2024

5 May 2024 - 12:45 WIB

Upacara Hardikans, Disdik Sampang Mengajak Semua Elemen untuk Mewujudkan Mutu Pendidikan yang Lebih Baik

4 May 2024 - 13:29 WIB

Tarif Harga Dasar Air Tanah di Sampang Naik yang Awalnya 350 Sekarang 3000 Per Kubik, Ternyata Ini Penyebabnya

4 May 2024 - 07:24 WIB

Bermodal Kedekatan dengan Gus Halim Iskandar, Mas Umam Percaya Diri Akan Mendapatkan Rekom Calon Wabup Sidoarjo

3 May 2024 - 22:33 WIB

Mantan Bupati Probolinggo Kembali Tersandung Kasus, Kali Ini Diduga Menerima Gratifikasi dan Pencucian Uang

2 May 2024 - 18:00 WIB

Trending di HUKUM & KRIMINAL