BANGKALAN, lingkarjatim.com – Kamu sering nongkrong sama temen-temen? Tapi mereka sibuk sendiri dengan handphone masing-masing atau sibuk internetan dari akses wifi gratis cafe? Atau kamu ingin ngopi tanpa diganggu musik cafe yang terlalu keras? Warung Tumbuh tempatnya.
Cafe yang ada dibilangan Kepang, Bangkalan ini menawarkan konsep yang berbeda dengan cafe pada umumnya. Pasalnya lokasi yang dikonsep dengan ramah lingkungan ini selain menawarkan tempat indoor yang dihiasi barang-barang kuno khas madura juga menawarkan tempat outdoor yang juga unik dengan rimbunan pohon bunga kamboja dan tumbuhan lain seperti trembesi. Di dinding dan sudut-sudut kosong dihiasi dengan tulisan-tulisan falsafah hidup Madura serta ajakan untuk melestrikan bahasa dan budaya Madura.
Selain itu, warung tumbuh juga terbilang jauh dari keramaian lalu-lalang kendaraan yang kadang membuat bising ke telinga. Cafe yang beralamat di jalan KH. Moh Yasin Bangkalan ini juga bebas dari polusi wifi jadi jangan khawatir teman nongkrong kamu akan sibuk dengan handphone masing-masing, sehingga membuat acara nongkrongmu akan lebih berkualitas.
Varian menu yang ditawarkan pun terbilang unik, sebut saja Kombucha yang merupakan minuman dari hasil fermentasi teh yang menyegarkan, dihidangkan dengan es batu, daun mint dan irisan jeruk nipis yang memberikan sensasi rasa dingin dan asam.
Bukan itu saja, kopinya pun tergolong unik. Jika di cafe lain kopi dihidangkan dengan susu kental manis (SKM) di Warung Tumbuh menu yang dinamai Hansen menyajikan kopi manual brewing dengan susu segar murni. Membuat campuran keduanya balance antara acidity kopi dan manis gurihnya susu segar murni.
Cafe yang buka dari pukul 18.00 sampai jam 00.00 ini juga menyediakan menu makanan seperti steak, chicken katsu, kebab, cap cay dan lain sebagainya. Untuk harga gak usah takut akan merogoh kocek kamu terlalu dalam, untuk minuman rata-rata dibandrol kisaran 10-15 ribuan sedangkan untuk makanan berkisar 20 ribuan saja. Gimana? Tertarik untuk mencoba suasana nyaman dan menu lezatnya Warung Tumbuh? Kuy lah…! (Tim Radaksi)