Bangkalan, Lingkarjatim.com,- Ketua yayasan G25 Indonesia, Dasuki Rahmad mengatakan bahwa kepala sekolah SMA Negeri 1 Kamal berbohong.
“Pernyataan kepala sekolah SMAN 1 Kamal ini tidak jujur, kita melihat dan merasakan secara langsung bahwa penggunaan Koperasi dan pihak ketiga itu merupakan design bisnis sekolah yang keuntungannya untuk mereka nikmati sendiri,” ucapnya setelah meembaca berita yang ditulis oleh lingkarjatim.com sebelumnya prihal penjelasan kepala sekolah SMA Negeri 1 Kamal tentang jual beli seragam yang ada di lembaganya.
“bahasa tidak wajib beli juga sama sekali tidak ada penekanan kepada wali murid dan apalagi untuk menyicil,” lanjutnya lagi.
Dasuki juga meyakini prihal pengenalan koperasi siswa yang disampaikan oleh kepala sekolah SMA Negeri 1 Kamal Dwi Imam Arif hanyalah dalih untuk meraup keuntungan yang besar.
“Alasan pengenalan koperasi yang mereka sampaikan ke media kita pastikan hanya dalih untuk meraup keuntungan sebesar²nya,” tegasnya.
Dasuki menyampaikan bahwa perwakilan lembaga waktu itu hanya ingin nominal yang dibayarkan untuk membeli seragam di sekolah tersebut ditulis di kwitansi untuk pertanggung jawaban karena dana yang digunakan untuk membantu pembelian seragam siswa yang tidak mampu itu adalah dana donasi dari masyarakat banyak.
“Jangankan mengenalkan tentang perkoperasian wong permintaan kita kepada mereka untuk menuliskan Nominal di kwitansi sesuai dengan yang kita bayar saja kita sampai berdebat sangat lama, padahal kita hanya minta hak mencantumkan angka nominal 1.5 sesuai dengan uang yang kita keluarkan untuk membayar mereka dan merekapun tetap tidak mau menuliskan nominal-nominal pembayaran itu Lalu pelajaran apa yang bisa di dapat pada situasi semacam itu,” ucapnya penuh emosional.