Sedangkan Pacitan, Jember, Bojonegoro, Sidoarjo, Gresik dan Kota Surabaya baru menyiapkan SMA dan SMK, sementara sisanya baru akan dirapatkan. Selain itu, Probolinggo dan Pasuruan baru menyanggupi PTM untuk SMA dan SMK, dan akan menerapkan sistem yang sama di jenjang lainnya per tanggal 1 September 2021.
“Yang penting tetap menaati peraturan dari pemerintah. Untuk teknisnya, bisa diputuskan masing-masing daerah. Apakah akan bergantian harinya untuk setiap kelas, atau dibuat shift per hari. Yang penting hal-hal dasar seperti pengadaan tempat cuci tangan , bermasker dan social distancing harus dilakukan,” katanya.
Selain itu, mantan Menteri Sosial RI itu mengungkapkan betapa penting PTM ini untuk siswa-siswi Sekolah Kejuruan, mengingat selama pandemi berlangsung, mereka yang terpaksa belajar secara daring tanpa praktek langsung telah tertinggal dari demand dunia industri, dunia usaha dan dunia kerja yang standartnya makin tinggi.
“Saya khawatir jika mereka hanya mengandalkan pembelajaran daring dan tidak praktik langsung, skillnya jadi tidak terasah dan mereka bisa kehilangan kepercayaan diri. Untuk itu, mari cari format terbaik untuk anak-anak agar mereka siap menghadapi dunia usaha, dunia kerja dan dunia industri setelah lulus nanti,” katanya. (AMAL)