BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Malam ini tepatnya pada 31 Januari 2018 telah terjadi fenomena gerhana bulan total, di mana akan bertepatan dengan momen posisi bulan yang mencapai titik perigee (jarak dekat dengan Bumi). Fenomena yang terjadi ini diawali dengan gerhana sebagian, diikuti dengan gerhana total, gerhana parsial, dan bulan sepenuhnya terlepas dari bayangan Bumi.
Fenomena yang terjadi malam ini menjadi memontum untuk tiga peristiwa lunar yang terjadi secara bersamaan. Tiga fenomena itu adalah supermoon, blue moon, dan blood moon (gerhana bulan).
Peristiwa supermoon adalah bulan purnama perigee, artinya, pada gerhana bulan total malam ini tampak lebih besar dan lebih terang di langit malam. Sebab, bulan berada pada jarak 360.000 kilometer dari Bumi. Hal ini membuat bulan tampak dengan diameter sudut sebesar 33’09, lebih besar dibandingkan bulan purnama biasanya. Maka dari itu disebut Supermoon terbaik.
Disebut juga dengan peristiwa blue moon karena ini merupakan purnama kedua pada bulan Januari. Sebelumnya terjadi pada 2 Januari 2018. Sementara disebut blood moon karena terjadinya gerhana bulan.
Salah satu warga Bangkalan yang melihat terjadi gerhana bulan malam ini Imam Faiqly mengatakan terjadinya fenomena pada malam ini begitu sangat istimewa lantaran ketiga peristiwa tersebut. Sebab kata dia, Momen ini tergolong langka karena tiga peristiwa lunar itu belum terjadi lagi sejak 150 tahun silam. Fenomena ini tercatat terakhir kali muncul pada 31 Maret 1866.
“Pengamatan dapat dilihat secara ideal dan tanpa alat bantu, itu memudahkan bagi kami dan masyarakat lain untuk melihat gerhana bulan malam ini,” ujarnya kepada lingkarjatim.com. (Atep/Lim)