Bahkan, sambung dia, jika ditemukan adanya hewan sakit, dipastikan akan dilakukan karantina dan isolasi wilayah. Selain itu, juga akan dilakukan pengobatan atas gejala sakit yang ditemukan.
“Misalnya, memberikan semprot kaki hewan yg sakit dengan formalin 4 persen pagi sore, pemberian obat antibiotik, analgesik dan vitamin. Termasuk disenfektan,” tambahnya.
Sementara, menurut Arif, untuk petugas juga menerapkan Biosafety yang meliputi ganti sarung tangan, cuci dan semprot sepatu dengan desinfektan, cuci tangan dan ganti masker.
“Petugas punya kewajiban juga mendata berbasis desa, mulai dari hewan, sakit, diobati, sembuh dan mati sebagai pengendalian,” tuturnya.
Arif juga menegaskan, semua langkah pencegahan dilakukan agar Sumenep tetap steril dari vifus PMK. Makanya, ia mengajak semua pihak bisa bekerja maksimal untuk menjadikan kota Sumekar bebas PMK.
“Alhamdulillah, sampai detik ini Sumenep tidak ada yang terkonfirmasi kasus, alias bebas PMK,” tukasnya. (Abdus Salam/Hasin)