Dijelaskannya, tanda-tanda hewan ternak yang terkena virus akan mengalami demam tinggi, keluar lender di mulut, lidah menjular, lepuh di hidung, nafsu makan berkurang, bernafas cepat, kaki pincang dan mengalami luka pada celah kuku. Jika ada tanda-tanda seperti itu dimohon melapor ke dinas agar segera dideteksi dan diantisipasi.
Selain itu ia berharap, para peternak tidak usah panik terhadap serangan virus tersebut. Sebab, bisa diselesaikan dengan berbagai cara. Salah satunya, desenfeksi kandang dan memberikan vitamin pada hewan ternak, kemudian dengan menyemprotkan disenfektan dan pemberian pakan yang bagus, agar imun hewan ternak lebih meningkat.
“Kita terus memberikan himbauan kepada peretrenak agar tidak terlalu panik. Kemudian tidka langsung menjual sapinya, karena penyakit ini bisa diobati dengan cara karantina,” pungkasnya. (Jamaluddin/Hasin)