Bangkalan, Lingkarjatim.com,- Kepala Cabang Dinas (Kacabdin) Jatim wilayah Bangkalan, Mustakim mendapat tanggapan keras dari aktivis sosial, ketua G25 Indonesia Dasuki Rahmad, perihal pengakuan bahwa berdasarkan tindak lanjutnya tidak menemukan sekolah yang jualan buku.
Menurut Dasuki, dirinya semakin meyakini dugaan bahwa ada yang tidak beres dengan lembaga cabang dinas yang merupakan kepanjangan tangan dari dinas pendidikan provinsi di Jawa Timur tersebut.
“Saya kecewa, dugaan saya semakin menguat bahwa ada masalah dengan lembaga ini, Seharusnya yang beginian ini mereka yang menemukan melalui monitoring dan melakukan pencegahan dini dengan evaluasi jika memang benar-benar bekerja,” ucapnya dengan raut wajah kecewa, Jumat (26/08/22).
Dasuki menyayangkan, masalah ini malah muncul dari keluhan masyarakat yang sudah memberanikan diri untuk bersuara namun dibantah dengan alasan-alasan yang kurang mendidik.
“Saya menduga ini tidak hanya terjadi di SMAN 1 Kamal, padahal masyarakat sudah membantu dengan memberanikan diri bersuara agar para pejabat tau apa yang terjadi di bawah, seharusnya di apresiasi demi kebaikan masa depan pendidikan di Bangkalan, dan ditindak lanjuti dengan benar, Anehnya malah di bantah dengan alasan-alasan yang tidak mendidik, masak iya butuh kita ajari untuk menemukan hal yang begituan, lalu apa fungsinya ada pengawas sekolah, lalu seperti apa cara kerjanya selama ini, monitoring seperti apa yang dilakukan?,” Tanyanya dengan nada geram.
Padahal menurut Dasuki, Kantor Cabang Dinas Pendidikan Bangkalan merupakan penjaga marwah lembaga pendidikan di Bangkalan merupakan kepanjangan tangan Disdik Jatim dibawah komando Gubernur Jatim.
“Masak iya kita harus meminta polisi, kejaksaan, dan inspektorat untuk mengaudit semua laporan spj BOSnya, Jika memang itu yang diharapkan gpp, bahkan kita siapkan juga teman2 biar turun kejalan jika masih tetap seperti ini,” ucap Dasuki menegaskan bahwa dirinya tidak akan main-main untuk melakukan pengawalan terhadap dunia pendidikan di Bangakalan.
Bahkan dirinya berharap Kacabdin serius menanggapi terkait keluhan masyarakat tentang berbagai masalah pendidikan dibangkalan, mulai dari dugaan adanya penjualan buku, pungli berkedok koperasi dan lain-lain.
Menurut dasuki, pengakuan Kacabdin yang mengatakan jika menemukan kepala sekolah yang terbukti menyalahi aturan akan di edukasi tidak masuk akal.
“Seharusnya sedini mungkin kacabdin mengedukasi kepala sekolah, lalu ditekankan untuk tidak bermain-main jika perlu dimintain komitmennya, jika masih ada yang mengabaikan himbauan maka sudah selayaknya diberi tindakan tegas, bukan ketika sudah di ketahui masih mau di berikan edukasi, ini kan lucu,” pungkasnya.