SURABAYA – Lingkarjatim.com,- Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jatim, Muhammad Fawait, menyebut Sekdaprov Jatim Adhy Karyono tak becus sebagai ketua tim anggaran. Bagaimana tidak, Adhy Karyono serampangan dalam proses Raperda APBD (R-APBD) Jatim tahun 2023.
“Kinerja Sekdaprov Jatim sebagai ketua tim anggaran buruk. Sebagai anak buah gubernur, Sekdaprov yang baru ini tidak becus karena Raperda-nya tidak bisa diteruskan, dan uangnya jadi Silpa. Tentu ini memalukan gubernur,” kata Fawait, Sabtu, 5 November 2022.
Fawait menegaskan ada beberapa kecerobohan sekdaprov yang bisa berdampak fatal pada Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Pertama, lanjut dia, adalah sebelum pembahasan perubahan APBD 2022, ada pengesahan Raperda Dana Cadangan untuk Pilgub Jatim 2024 sebesar Rp300 miliar.
“Akibatnya Raperdanya tidak bisa dilanjutkan, dan akibatnya uangnya jadi Silpa. Harusnya, Raperda itu disahkan setelah evaluasi dari Mendagri turun, karena evaluasi itu jadi penentu Raperda lanjut atau tidak. Tetapi yang terjadi justru Raperda itu disahkan saat paripurna di DPRD Jatim, padahal evaluasi Mendagri belum turun. Akhirnya tidak diperbolehkan Mendagri. Saya yakin Ibu Gubernur belum tahu perkara ini, dan ini jelas kecerobohan dari sekdaprov,” katanya.
Tak hanya itu, Sekdaprov Jatim yang baru menjabat ini ngasal dalam memainkan angka anggaran, terkait rencana penyertaan modal kepada salah satu BUMD yang diusulkan dalam RAPBD Tahun 2023.
“Kami temukan ada rencana untuk menambah modal salah satu BUMD, angkanya Rp3 miliar, kalau tidak salah untuk Askrida. Kami tidak menentang penambahan modal, cuma sekali lagi kecerobohan pembantu gubernur tiba-tiba penyertaan modal ini caranya asal main menambahkan angka,” kata pria yang juga Bendahara PW GP Ansor Jatim itu.
“Padahal, sebelum penambahan modal harus ada dulu Perda Pernyataan Modal. Jadi, tidak bisa langsung main masukkan saja. Ini membahayakan gubernur, karena ketidakcakapan anak buahnya. Ini kecerobohan Sekda dan Bappeda sebagai tim anggaran pemerintah daerah (TAPD),” tambahnya.