Bahkan Khotib mempertanyakan alasan eksekutif menghapus program tersebut, karena menurutnya dengan program itu, guru ngaji akan tambah semangat dalam mengajar para santri santrinya, meskipun tidak sebanding dengan gaji para guru di sekolah-sekolah negeri.
“Kalau bukan melalui program ini, penghargaan terhadap guru Madin ini, melalui apa lagi?,” Tanyanya.
Selain itu, dia menyinggung alasan dari ketua Timgar terkait kekurangan anggaran, sehingga ada rencana penghapusan program yang sejauh ini digaungkan oleh Bupati Bangkalan.
“Kalau alasannya hanya kekurangan anggaran, mungkin bisalah dicarikan solusi,” Pungkasnya. (Muhidin/Hasin)