Menanggapi keluhan itu, Ismed selaku kepala Bapenda mengatakan pemasangan tapping box itu, untuk memantau jumlah transaksi di masing-masing rumah makan, sehingga bisa diketahui datanya, sehingga bisa meningkatkan PAD di kabupaten Bangkalan. Tapi selain pemantauan melalui alat pihaknya juga memantau secara manual.
“Terpasang 52, untuk tahun ini, kami akan memasang tambahan lagi 8, sehingga total 60 alat,” Ujarnya.
Ismed juga menjelaskan alasan tidak diberikan tapping box semua karena tidak sama, tapi semua pemilik usaha tetap harus membayar pajak, hanya saja mekanismenya berbeda ada yang manual ada yang pakai alat.
“Yang jelas, yang diberi tapping box ini, usahanya menengah ke atas, kalau menengah kebawah tidak, bukannya kita tebang pilih tapi kalau diberikan tapping box semua, nanti lebih mahal tapping box nya dari pada pajaknya,” Jelasnya. (Hasin)