Bangkalan, Lingkarjatim.com,- Peristiwa kekerasan menggunakan Sajam dan senjata api di kabupaten Bangkalan terus berulang. Sebelumnya pada Rabu (12/10/2022) lalu sempat kejadian kekerasan menggunakan senjata api yang terjadi di arena sabung dan menyebabkan korban meninggal dunia, hingga kini pelaku belum juga tertangkap walaupun pihak kepolisian sudah pernah mengaku mengantongi nama pelakunya.
Tiga bulan yang lalu tepatnya pada Kamis (16/03/23) juga sempat terjadi kekerasan dengan senjata tajam yang menimpa seorang Panitia Pemilihan Kepala Desa (P2KD) di Kabupaten Bangkalan.
Tidak berselang lama dari kemajuan diatas, tepatnya pada Rabu (05/04/23) juga terjadi peristiwa kekerasan menggunakan senjata tajam yang lokasinya tidak jauh dari Mapolres Bangkalan dan menyebabkan dua orang meninggal dunia dan satu orang luka-luka.
Dan kemaren tepatnya pada Minggu (04/06/23) kemaren peristiwa serupa kembali terjadi di Tanah Merah Laok sehingga menyebabkan tujuh korban dilarikan ke rumah sakit yang ternyata satu orang dari tujuh korban tersebut akhirnya meninggal dunia. Bahkan pada peristiwa tersebut selain menggunakan senjata tajam para pelaku yang berkonflik diduga juga menggunakan senjata api, namun hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian prihal dugaan penggunaan senjata api pada peristiwa tersebut.
Dari beberapa kejadian kekerasan yang terus berulang di kabupaten Bangkalan tersebut mendapat atensi khusus dari ketua Ikatan Mahasiswa Bangkalan (Ikamaba) Surabaya, Saiful Rahman.
Saiful Rahman menilai pihak kepolisian telah gagal memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat Bangkalan.
“Kabupaten tercinta kita Bangkalan hari ini sedang mengalami krisis keamanan dan kenyamanan sosial, karena kasus kekerasan bahkan pembunuhan selalu terjadi berulang-ulang, ini menandakan bahwa dari pihak Polres Bangkalan yang memang tugasnya memberikan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat seakan tidak berfungsi” ucpanya Senin (05/06/23).