BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Sudah lama masyarakat Bangkalan tidak mendengar kabar dari Satuan Tugas (Satgas) Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli). Pasalnya dua tahun terakhir ini Saber Pungli Bangkalan hanya fokus kegiatan sosialisasi.
Hal itu mendapat respon negatif dari berbagai kalangan utamanya dari aktifis mahasiswa. Baijuri Alwi Ketua PC PMII Bangkalan bahkan menganggap Saber Pungli Bangkalan impoten.
“Kenapa saya bilang demikian? Karena memang sudah loyo. Saber Pungli nyaris tidak ada gunanya,” ujarnya, Senin (29/7/2019).
Padahal kata dia seharusnya jika sesuai nama Satgas Saber Pungli tidak hanya melakukan sosialisasi tapi juga harus melakukan tindakan nyata seperti OTT.
“Kalau hanya sekedar sosialisasi siapapun bisa tidak harus dibentuk Saber Pungli,” imbuhnya.
Ia menganggap Saber Pungli Bangkalan hanya sangar diawal pembentukannya saja. Sedangkan setelah itu loyo tidak ada tindakan yang nyata.
“Entah kenapa apa mungkin karena beda yang pimpin atau ada sebab lain,” katanya.
Jika terus seperti ini lanjutnya, yang dirugikan adalah masyarakat. Karena kata dia Saber Pungli mendapat anggaran dari pemerintah yang sumbernya dari uang rakyat.
“Kalau tidak salah untuk tahun 2019 ini Saber Pungli mendapat anggaran 300 jutaan,” jelasnya.
Menanggapi hal itu Ketua Satgas Saber Pungli Bangkalan Kompol Hendy Kurniawan mengatakan tugas dari Saber Pungli memang fokus pada sosialisasi.
“Bukan tidak ada tindakan tapi kita memang fokus di sosialisasi,” katanya saat dikonfirmasi.
Wakapolres Bangkalan itu menegaskan bahwa sosialisasi sangat penting dilakukan sebagai upaya pencegahan agar tidak terjadi pungutan liar di Kabupaten Bangkalan.
“Kan lebih baik mencegah dari pada mengobati,” imbuhnya. (Lim)