Dirinya tidak ingin, pejabat yang sudah bekerja dianggap tidak bekerja jika tidak ada transparansi melalui media sosial.
“Jangan sampai misalnya dalam tanda kutip ya, kita sudah capek bekerja didalam kantor, ah penat aku munet, ah tak rokoan aku di masjid, onok sing moto cepret, pemda gaweane rokok an tok, enggak itu kan hanya sepintas saja dan masuk kerja lagi,” tegasnya. (Hasin)