Tak hanya itu, Eri juga menegaskan apabila ada warga yang terpapar, maka diminta untuk isolasi mandiri di Rumah Sehat yang sudah disiapkan di tingkat kelurahan. Menurutnya, itu menjadi penting dilakukan, agar tidak ada penularan kepada anggota keluarga lain maupun tetangga sekitar.
“Seperti di perkampungan kalau ada yang sakit, ya harus di tempat beda. Biar keluarga tidak tertular. Itu yg harus diberi pengertian,” katanya.
Sementara itu, Ketua Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Jawa Timur, Arif Afandi, mengapresiasi penuh upaya yang dilakukan Pemkot Surabaya. Menurut Arif, selama ini Pemkot Surabaya sudah mengeluarkan berbagai inovasi penanganan Covid-19.
“Kami apresiasi penuh pemkot mempunyai banyak inovasi penanganan Covid-19. Terutama setelah PPKM Darurat. Dari situ lah kami (para anggota Kagama) tergerak untuk membantu penanganan Covid-19,” kata Arif.
Mantan Wakil Wali Kota Surabaya tahun 2005-2010 ini memastikan bakal membantu Pemkot Surabaya dalam menghadapi Covid-19. “Semoga Surabaya tidak lagi membutuhkan oksigen karena semua warganya sehat,” katanya. (Amal Insani)