SAMPANG, Lingkarjatim.com – Pengelolaan jasa giro kas daerah (kasda) di Bank Jawa Timur (Jatim) harus ada keterbukaan, agar tidak menjadi tandatanya publik. Sebab, hasil jasa giro dan saldo yang ada di rekening kasda harus singkron, sesuai aturan yang sudah ditentukan.
Saat dikonfirmasi, Kepala Bidang (Kabid) Anggaran dan Perbendaharaan Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Sampang, Laili Akmalia mengaku hingga saat ini tidak mengatahui secara pasti besaran jasa giro kasda dari Bank Jatim.
Padahal, seharusnya besaran jasa giro itu sesuai dengan banyaknya saldo atau uang yang ada di rekening kasda. Artinya, semakin banyak uang yang ada di kasda, maka semakin banyak juga hasil jasa giro yang masuk sebagai pendapatan asli daerah (PAD).
Menurutnya, dana jasa giro itu langsung masuk ke rekening kasda secara otomatis. Namun, besarannya tidak tahu secara pasti. Selain itu, dana jasa giro itu masuk setiap bulan, artinya jika jasa giro Januari maka dananya masuk pada Februari, sampai seterusnya.
“Jasa giro itu langsung masuk ke rekening kasda, cuma besarannya tidak tahu secara pasti. Yang tahu pihak Bank,” tuturnya, Kamis (9/12/21).
