Selain itu, Muhyis Sunan selaku ketua komisariat PMII UTM menyampaikan bahwa tiga tuntutan itu merupakan masalah yang sangat berdampak terhadap masyarakat di desa telang, baik kepada pedagang maupun Mahasiswa.
“Yang kami tuntut itu sangatlah berdampak kepada masyarakat dan Mahasiswa, lebih lebih perekonomian masyarakat menengah kebawah yang seringkali kebanjiran, kehilangan dan lain lain,” ucap Muhyis.
Tidak hanya itu saja, bahkan Muhyis mengatakan banyak nya pencurian, dan begal sepeda motor bahkan pelecehan seksual yang terjadi itu di akibatkan lampu penerangan jalan yang seringkali mati.
“Pencurian, pembegalan banyak di alami Mahasiswa itu di akibatkan lampu jalan yang sering padam, mirisnya lagi ada yang menjadi korban begal payu dara bahkan amit-amit ya begal tampok juga ada,” Keluhnya di hadapan ketua komisi D.
Meskipun bukan ranah nya, ketua komisi D Nurhasan rela menemui puluhan massa dan ikut duduk melingkar dan diskusi besama puluhan pendemo, menurutnya objek tuntutan nya harus di perjelas agar arahnya juga jelas.
“Harus di perjelas terkait tuntutan teman-teman, apakah yang di tuntut ini termasuk kewenangannya Bangkalan atau kewenangannya pusat, kalau UTM ke timur Itu mungkin masuk kewenangan nya daerah kabupaten, kalau masuk kewenangan nya Bangkalan nanti akan menjadi atensi khusus dalam pembahasan,” Jelasnya. (Muhidin/Hasin)