BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Tidak adanya rekrutmen guru PNS untuk Sekolah Dasar (SD) membuat Kabupaten Bangkalan mengalami krisis guru PNS. Pasalnya, dalam tiap tahunnya, ada sekitar 200 guru PNS yang pensiun. Saat ini kekurangan guru PNS di Kabupaten Bangkalan mencapai 3.361 guru. Hal itu dibenarkan oleh Kabid Pembinaan dan Ketenagaan Dinas Pendidikan (Disdik)Bangkalan Moh Bakrun.
“SDN yang di kota saja krisis guru, apalagi SDN yang ada di pelosok-pelosok desa, yang pensiun itu belum ada gantinya,” Ujarnya, Jumat (2/3/2018).
Menurut Bakrun, hampir di setiap kecamatan di Kabupaten Bangkalan yang mengalami kekurangan guru PNS. Kecamatan Galis menjadi Kecamatan dengan angka tertinggi yang mengalami kekurangan guru PNS, yakni 313 guru. Disusul Kecamatan Tanah Merah yang mencapai 287 guru dan Kecamatan Kokop 247 guru.
“Sementara Untuk mengatasi krisis guru SD atau guru PNS ini, jadi sekolah mengangkat guru sukwan atau guru tidak tetap (GTT) untuk mengisi kekurangan itu,” ucapnya.
Untuk guru sukwan atau GTT kata Bakrun, gajinya diambilakan dari dana BOS. Artinya, masalah GTT atau guru Sukwan tersebut diserahkan ke sekolah masing-masing sampai ada rekrutmen guru PNS. Hingga saat ini lanjut dia, jumlah guru THL atau Sukwan sebanyak 487 guru dan jumlah GTT sebanyak 2.874 guru.
Sementara itu, Komisi D DPRD Bangkalan Kholifi meminta Dinas Pendidikan serius menangani krisis guru PNS yang melanda Kabupaten Bangkalan. Di tahun ini menurut dia, ada pembukaan rektrutmen PNS khusus untuk guru secara Nasional, dan kuota untuk Kabupaten Bangkalan dalam rekrutmen tersebut ada.
“Dalam hal ini Dinas pendidikan harus mendorong, membackup, dan membantu komunikasi dengan BKDSDA terkait kuota rekrutmen itu, karena persoalan guru ini sangat serius. Jadi Dinas Pendidikan Harus serius,” katanya dengan singkat. (Atep/Lim)