SURABAYA, Lingkarjatim.com – Jumlah pengungsi akibat bencana banjir dan longsor di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, sampai saat ini sebanyak 8.934 jiwa. Angka itu berkurang 50 persen atau 8.019 orang dari sebelumnya yang sebanyak 16.953 orang.
“Jumlah pengungsi semakin berkurang karena sebagian besar masyarakat sudah kembali ke rumah masing-masing, sedangkan yang masih mengungsi sebagian besar karena rumahnya rusak total akibat banjir dan tanah longsor,” kata Gubernur Jatim Soekarwo, Senin (11/12).
Namun, pria yang akrab disapa Pakde Karwo itu belum bisa merinci jumlah pengungsi di sejumlah titik tempat pengungsian. Kata dia, para pengungsi berada di Gedung Karya Darma, Masjid Sirnoboyo, gedung Muhammadiyah MDMC, Balai Desa Sumberharjo, selanjutnya di Balai Desa Bangunsar, Balai Desa Cangkring, MI Al Huda, serta di Balai Desa Sidomulyo.
“Sedangkan jumlah korban meninggal dunia dan sudah diketemukan sebanyak 25 orang,” ujarnya.
Dari 25 orang meninggal itu, antara lain 19 orang adalah korban longsor dan 6 korban banjir. Dari 19 korban longsor tersebut 4 korban masih dalam pencarian. Sedangkan dari 6 korban banjir masih ada 1 korban yang belum ditemukan.
Sementara data lainnya untuk sementara yang mengalami kerusakan fisik sebanyak 1.709 unit rumah rusak. Rinciannya, yakni di Kecamatan Kebonagung 1.225 unit, Kecamatan Ngadirojo sembilan unit, Kecamatan Pacitan 160 unit, Kecamatan Nawangan 148 unit serta kecamatan Arjosari 167 unit.
“Saat ini sudah dilakukan perbaikan yang dilakukan oleh anggota TNI dan Polri. Biar nanti warga bisa kembali bisa beraktifitas sehari-hari,” katanya. (Mal/Lim)