Menu

Mode Gelap

LINGKAR UTAMA · 30 Aug 2022 17:55 WIB ·

25 Klien Pemasyarakatan Eks Teroris di Jatim Dibimbing Jadi Petani Kopi


25 Klien Pemasyarakatan Eks Teroris di Jatim Dibimbing Jadi Petani Kopi Perbesar

Kadiv Pemasyarakatan Teguh Wibowo melakukan monitoring sekaligus evaluasi pelaksanaan pembibingan. (Foto: Istimewa)

SIDOARJO, Lingkarjatim.com – Sebanyak 25 klien pemasyarakatan eks teroris mendapatkan pembimbingan khusus dari Kanwil Kemenkumham Jatim. Berkolaborasi dengan Densus 88 AT Polri dan Perhutani, eks teroris yang saat ini mengikuti program integrasi sosial dibimbing menjadi petani kopi.

“Saat ini ada 25 klien pemasyarakatan eks teroris di bawah bimbingan Bapas Kediri, Bapas Surabaya dan Bapas Malang,” kata Kakanwil Kemenkumham Jatim Zaeroji, melalui pesan rilisnya, Selasa (30/08/2022).

Status mereka, kata Zaeroji, masih sebagai klien pemasyarakatan karena bebas melalui mekanisme integrasi seperti pembebasan bersyarat (PB). Ia menegaskan bahwa karena sifatnya yang bersyarat, klien pemasyarakatan yang bebas melalui program PB masih harus mengikuti pola pembimbingan yang diprogramkan Bapas. Salah satunya melalui pelatihan kemandirian di bidang pertanian.

“Program ini untuk membekali para klien pemasyarakatan eks teroris agar memiliki kemampuan mengelola produk pertanian,” tutur Zaeroji.

Dia menjelaskan, bahwa lahan sarana kerja bagi klien pemasyarakatan eks teroris ini seluas 64 Hektare. Sebanyak 23 Hektare diantaranya sudah ditanami pohon kopi jenis arabika. Kebun kopi seluas 23 Hektare ini diolah dan dijaga oleh klien pemasyarakatan eks teroris.

Kadiv Pemasyarakatan Teguh Wibowo menjelaskan bahwa para peserta pembimbingan dibagi dalam empat kelompok. Setiap kelompok punya kewajiban untuk mengikuti pembimbingan pengelolaan perkebunan kopi. Setiap kelompok wajib seminggu sekali ke kebun untuk mendapatkan pengetahuan dan teknik pengelolaan kopi. Mulai proses penanaman, perawatan tanaman, hingga peluang bisnis kopi. Program yang sudah berjalan sejak 2 Februari 2022 itu rencananya akan terus dikembangkan.
Sebelumnya, mereka juga telah mengikuti pembinaan kemandirian di lapas. Hanya mereka yang sudah berikrar setia ke NKRI saja yang bisa ikut program lanjutan ini.

“Ini jadi program untuk menguatkan dan memperkaya wawasan, sehingga semakin siap ketika bebas nanti,” terangnya.

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Ikut Pengajian Akbar Bersama Gus Iqdam, Wabup Sidoarjo Himbau Masyarakat Guyup Rukun Jelang Pilkada 2024

27 April 2024 - 18:34 WIB

Rekruitmen Panwascam Pilkada 2024, Bawaslu Bangkalan : Masih Menunggu Penilaian Bawaslu RI

27 April 2024 - 17:28 WIB

Gelar Wisuda Ribuan Mahasiswa, Rektor UTM: Proses Masih Panjang

27 April 2024 - 12:42 WIB

Apresiasi Launching Portal Satu Data Diskominfo, Pj Bupati Berharap Bangkalan Bisa Menjadi Smart City 

27 April 2024 - 10:27 WIB

Wujudkan SPBE yang Berkualitas, Diskominfo Launching Portal Satu Data Pemkab Bangkalan

27 April 2024 - 10:10 WIB

Aksi Dua Pemuda Lompat Pagar dan Ambil Handphone Warga Terekam CCTV Akhirnya Berurusan dengan Polisi

27 April 2024 - 09:07 WIB

Trending di HUKUM & KRIMINAL